Dongengini kerap ditemui dalam buku cerita anak-anak sekaligus menghadirkan cerita menarik yang diperankan oleh tokoh binatang jinak hingga liar. Taufiqur Rahman menambahkan dalam buku Teks dalam Kajian Struktur dan Kebahasaan , fabel adalah cerita yang menjabarkan watak serta akal budi manusia yang pelakunya diperankan oleh binatang.
Jakarta - Cerita fabel adalah cerita yang menggambarkan watak dan budi manusia lewat tokoh hewan. Cerita ini umumnya merupakan salah satu dongeng yang menarik perhatian fabel secara etimologis berasal dari bahasa Latin fabulat yang berarti cerita tentang kehidupan hewan dengan perilaku menyerupai manusia. Tokoh fabel bisa punya perilaku baik, jujur, sopan, pintar. Namun, ada juga yang berperilaku tidak baik seperti sombong, licik, penipu, dan masuk ke dalam kategori cerita fiksi yang isinya kaya makna dan pendidikan moral untuk pembelajaran anak-anak. Beberapa contoh cerita fabel yang mungkin kalian ingat yaitu seperti "Si Kancil", "Tiga Babi Kecil", atau "Monyet yang Rakus".Apa tujuan dongeng fabel untuk anak? Selain keunikan karakter, fabel menjadi cara efektif mengajari anak akan nilai-nilai kehidupan. Daya imajinasi anak pun meningkat sejalan dengan alur cerita fabel yang ini ciri-ciri cerita fabelTokoh utama cerita diperankan binatangSetiap tokoh berperilaku layaknya manusia yang dapat berbicara dan berpikirAlur cerita sederhana dan biasanya pendekCerita menggambarkan karakter, moral manusia, dan kritik perihal kehidupanRangkaian peristiwa memiliki hubungan sebab-akibat dengan alur maju untuk mencapai puncak maupun akhir ceritaLatar cerita berada di lingkungan alam, misalnya hutan, sungai, gunung, dan lainnyaBahasa cerita menggunakan kalimat naratif, terdapat dialog langsung antar tokoh dan menggunakan kata sehari-hariPesan moral bisa disampaikan secara eksplisit maupun tersiratContoh Cerita Fabel Singkat dan Pesan MoralnyaContoh 1 - Kuda Berkulit HarimauBerikut contoh cerita fabel tentang kejujuran seperti dikutip dari RuangguruSuatu hari, seekor kuda sedang berjalan dari ladang gandum menuju ke hutan yang rindang. Kuda itu baru saja memakan gandum yang ada di ladang dan merasa puas dan kenyang. Dia tampak gembira karena tidak ada petani gandum yang menjaga tengah perjalanan, Kuda melihat sesuatu."Itu seperti kulit Harimau," gumam penasaran, dia mendekati benda itu. Ternyata benar, yang dilihatnya adalah kulit Harimau yang tak sengaja ditinggalkan para pemburu Harimau. "Wah, kebetulan sekali, kulit Harimau ini sangat pas di tubuhku. Apa yang akan kulakukan dengannya, ya?" kata Kuda ketika mencoba kulit Harimau pikiran jahilnya, Kuda berniat untuk menakuti binatang-binatang hutan yang melintas."Aku harus segera bersembunyi. Tempat itu harus gelap dan sering dilalui oleh binatang hutan. Di mana ya?" tanya Kuda dalam hati sambil mencari tempat yang Kuda bersembunyi di semak-semak yang gelap dengan mengenakan kulit Harimau temuannya. Tak lama kemudian, beberapa Domba gunung berjalan melewati Kuda. Domba-domba itu jadi sasaran empuk pertama dari kejahilan Domba melewatinya, Kuda meloncat ke arah mereka dan membuat kaget Domba-domba itu sampai kalang-kabut melarikan diri. Mereka takut melihat kulit Harimau yang dikenakan Kuda itu."Tolong, ada Harimau! Lari, cepat lari!" teriak salah satu Domba. Kuda itu malah tertawa terbahak-bahak melihat Domba pontang-panting hewan berhasil dikelabui oleh kulit Harimau yang dikenakan Kuda. Namun, seekor Kucing Hutan berlari sambil membawa seekor Tikus di mulutnya. Kucing itu tidak melewati semak-semak. Dia duduk menyantap Tikus yang ia tangkap di dekat pohon besar."Ah, ternyata Kucing itu tidak melewati semak-semak ini. Aku akan membuatnya kaget di sana," kata Kuda itu dalam pun keluar dari semak-semak dan berjalan dengan hati-hati mendekati Kucing Hutan. Saat jaraknya sudah sangat dekat dengan Kucing Hutan, Kuda itu mengaum mengikuti suara seekor Harimau. Tanpa sadar Kuda itu bukannya mengaum, melainkan meringkik khas suara suara itu, Kucing Hutan menoleh ke belakang dan melihat seekor Kuda berkulit Harimau. Sesaat, Kucing Hutan itu siap-siap mengambil langkah seribu, tetapi ia malah tertawa terbahak-bahak."Saat aku melihatmu memakai kulit Harimau itu, aku hampir berlari ketakutan, tapi rupanya suaramu itu ringkikan Kuda, jadi aku tidak takut, hahaha!"Kucing Hutan itu juga berkata kepada Kuda bahwa sampai kapanpun, suara ringkikan tidak akan bisa berubah jadi Moral Sepandai-pandainya orang berpura-pura, suatu saat pasti akan terbongkar juga jati dirinya. Daripada berpura-pura, lebih baik menanamkan sifat jujur karena kejujuran merupakan sikap positif yang utama dalam 2 - Balas Budi Seekor SemutSuatu hari di derasnya aliran sungai, terlihat seekor semut yang tak sengaja jatuh terpeleset ke dalamnya. Semut berteriak sekencang mungkin dan meminta pertolongan. Dari kejauhan, seekor burung merpati yang melintas melihat kejadian itu dan terbang menghampiri menghampirinya sambil membawa sehelai daun untuk menolong semut keluar dari derasnya air sungai. Semut pun selamat dari kecelakaan yang lama, semut melihat seorang pemburu yang sedang mengarahkan target tembakannya ke burung merpati. Melihat hal tersebut, semut mencari cara agar sang pemburu gagal untuk menembaknya. Akhirnya semut menggigit kaki sang pemburu hingga membuatnya kesakitan dan salah membidik Moral Jangan lupakan kebaikan seseorang ke kita dengan membalas kebaikan orang tersebut di lain waktu. Saling menolong dan berbuatlah kebaikan untuk lingkungan 3 - Keserakahan Seekor AnjingSeekor Anjing terlihat sedang mencuri sepotong daging. Setelah berhasil, ia berlari secepat mungkin menghindari kejaran pemilik daging tersebut dan mengarah ke sebuah melewati jembatan di sungai, Anjing itu melihat di bawah ada Anjing lain yang membawa sepotong daging juga, sama sepertinya. Ia berpikir untuk mencuri daging milik Anjing lain yang berada di bawah jembatan agar mendapat 2 potong itu menggonggong dan menyerang Anjing lain hingga potongan daging miliknya terlepas dari gigitan dan jatuh ke dalam air. Ia pun menyadari, Anjing lain yang ia lihat sebagai musuh adalah bayangan dirinya sendiri di permukaan air Moral Keserakahan mendatangkan keburukan dan merugikan diri sendiri, maka berbuatlah baik terhadap atau mendengar cerita fabel singkat dapat meningkatkan pemahaman dan menerapkan nilai-nilai positif dalam kehidupan bagi anak-anak. Coba buat sendiri yuk, detikers! Simak Video "Momen Jackson Wang Minta Belajar Bahasa Indonesia di Panggung HITC 2022" [GambasVideo 20detik] twu/twu
Fabeladalah sebuah genre cerita yang menceritakan tentang kisah kehidupan hewan. Biasanya cerita fabel itu cuman hanya di temukan di buku dongeng anak-anak saja, karakter-karakter hewan itu mirip berdasarkan tokoh revolusioner dan fasisme serta ditaktor yang terkenal di masa perang dunia 2. Baca juga 9 Kuliner Ekstrim di Indonesia . Contoh Cerita fabel bisa jadi menjadi salah satu jenis cerita yang banyak disukai oleh anak-anak. Cerita fabel biasanya dibacakan kepada anak-anak atau bahkan dibaca sendiri oleh anak itu sendiri. Cerita fabel sendiri adalah cerita tentang tokoh hewan yang hidup selayaknya manusia. Beberapa contoh cerita fabel yang sangat populer, yaitu seperti cerita si Kancil, Kura-kura, Monyet yang rakus, atau kisah Tiga Babi Kecil. Nah, pada artikel ini kita akan mempelajari tentang cerita fabel. Tidak hanya itu, kita akan mencoba untuk menemukan pesan moral dari setiap contoh cerita fabel. A. Cerita FabelB. Contoh Cerita Fabel1. Contoh cerita fabel tentang Belalang Sembah2. Contoh cerita fabel tentang Persaudaraan3. Contoh cerita fabel tentang Saling Menghargai Perbedaan4. Contoh cerita fabel tentang Gajah yang Baik Hati5. Contoh cerita fabel tentang KejujuranRekomendasi Buku & Artikel Terkait Contoh Cerita FabelKategori Ilmu Bahasa IndonesiaMateri Terkait Secara etimologis, kata fabel berasal dari bahasa latin yaitu fabulat. Fabel dapat dipahami sebagai sebuah cerita tentang kehidupan hewan yang memiliki perilaku seperti manusia pada umumnya. Mulai dari cara berbicara, cara berpikir, hingga cara berpakaiannya. Maka dari itu, fabel merupakan salah satu jenis cerita yang dibuat secara fiksi atau rekaan. Meskipun begitu, cerita fabel yang ada didalamnya tidak sepenuhnya bersifat sebagai cerita rekaan belaka. Hal ini dikarenakan cerita fabel termasuk ke dalam bentuk salah satu karya sastra prosa. Nah, bentuk dari prosa biasanya dibuat sebagai bentuk representasi dari kehidupan manusia dalam bentuk yang berbeda. Jadi, kisah yang terdapat dalam cerita fabel bisa dipastikan merupakan bentuk implementasi dari kehidupan manusia secara nyata ke dalam bentuk khayalan. Beberapa bentuk penerapan dalam sebuah cerita fabel biasanya berangkat dari aktivitas atau pola pikir manusia. Oleh karena itu, akan sangat mudah menemukan beberapa karakter manusia dalam berbagai kisah fabel yang ada. Sebagai contoh, tokoh hewan dalam cerita fabel yang memiliki karakter positif dapat digambarkan sifat manusia, seperti suka menolong, rajin, sopan, dan jujur. Sedangkan, tokoh hewan yang memiliki karakter negatif akan digambarkan sebagai bentuk manusia dengan sifat seperti suka mencuri, culas, hingga sombong. Hal ini dapat disimpulkan apabila sebuah cerita fabel termasuk ke dalam karya fiksi yang menggambarkan kehidupan manusia, tetapi memiliki tokoh dengan bentuk hewan. Ada banyak sekali manfaat yang bisa dipetik dari aktivitas membaca cerita fabel. Kamu bisa jadi akan lebih mudah untuk memahami sifat dan karakter orang-orang di sekitarmu. Cerita fabel juga dapat dijadikan sebagai sarana yang efektif untuk menggali nilai-nilai moral untuk dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dikarenakan cerita fabel berisi banyak sekali pesan moral yang disusun untuk menyajikan makna positif kepada para pembaca. B. Contoh Cerita Fabel Setelah mengetahui tentang pengertian cerita fabel beserta ciri-cirinya. Pada bagian ini akan disajikan contoh cerita fabel singkat yang dapat Kamu ambil pesan moralnya. Pesan moral sendiri yaitu amanat atau ajakan untuk berbuat baik dari sebuah cerita. Yuk, selamat membaca cerita fabel! 1. Contoh cerita fabel tentang Belalang Sembah Belalang Sembah Contoh cerita fabel yang pertama tentang Belalang Sembah, sebagai berikut. Suatu hari di sebuah kebun anggur, tinggalah keluarga Semut yang jumlah anggotanya sangat banyak. Semut ini membangun sarangnya dari daun-daun yang direkatkan menggunakan cairan, seperti lem yang mereka keluarkan dari mulut. Para Semut melihat bahwa musim gugur akan segera berlalu dan musim dingin yang cukup panjang akan segera datang. Ketika musim dingin makanan akan sangat sulit didapatkan maka para Semut itu segera mencari berbagai makanan untuk mereka kumpulkan sebagai bahan persediaan ketika musim dingin tiba. Berbeda halnya dengan seekor Belalang Sembah, Belalang Sembah memiliki mata yang besar dan tangan yang panjang. Mereka sering hidup di pohon-pohon seperti halnya para Semut. Ketika musim dingin akan tiba, Belalang Sembah hanya berlatih menari setiap hari. Sang Belalang lupa bahwa dia harus mengumpulkan makanan untuk persiapannya menghadapi musim dingin. Suatu hari sang Belalang Sembah menari di dekat sarang Semut. Dia menari dengan sangat anggun. Gerakan tangan dan badannya yang pelan dan lembut membuat tariannya terlihat sangat mengagumkan. Para Semut melihat sang Belalang Sembah menari, tetapi mereka tidak menghiraukan tarian indahnya itu karena mereka memiliki tugas yang sangat penting. Sang Belalang yang sedang menari melihat para Semut berjalan dengan membawa makanan untuk dibawa ke sarangnya. Sang Belalang Sembah heran dengan apa yang dilakukan Semut lalu dia bertanya kepada salah satu Semut tentara yang sedang berjaga di dekat para Semut pekerja. “Kenapa kalian membawa makanan yang sangat banyak itu masuk ke sarang kalian?” sang Semut menjawab, “Kami melakukannya agar kami tidak kelaparan saat musim dingin tiba.” Lalu sang Belalang kaget, “Musim dingin?” kata sang Belalang Sembah dengan kagetnya, “tenang aja masih lama, lebih baik kita bersenang-senang saja dulu,” kata sang Belalang. Semut tak menghiraukan Belalang. Semut tetap tekun mengumpulkan makanan. Musim dingin tiba. Belalang belum sempat mengumpulkan makanan karena sibuk menari. Belalang kelaparan dan lari ke rumah Semut. Ia meminta makanan kepada Semut. Semut awalnya tidak mau memberikan makanannya karena takut kehabisan. Akan tetapi, melihat belalang lemas kelaparan, Semut tidak tega dan memberikan makanannya kepada Belalang. Belalang pun kembali bugar dan dia berjanji untuk dapat mengelola waktu dengan baik sehingga tidak berakibat buruk. Masa depan adalah milik setiap orang. Maka setiap orang perlu menyiapkan masa depannya dengan berusaha. Bukan hanya menikmati kesenangan di masa sekarang tanpa memikirkan masa depan. Pesan Moral Gunakanlah waktu dengan bijak untuk masa depan yang lebih baik. Kesulitan akan dialami oleh orang yang tidak menggunakan waktunya dengan baik. Oleh karena itu, selagi bisa, manfaatkanlah waktumu sebaik mungkin. 2. Contoh cerita fabel tentang Persaudaraan Sesama Saudara Harus Berbagi Contoh cerita fabel yang kedua tentang persaudaraan, sebagai berikut. Suatu pagi indah dengan matahari yang cerah, Pak Tua Rusa mengunjungi kediaman keluarga Pip si Tupai di sebuah desa. “Pagi, Ibu Tupai,” salam Pak Tua Rusa kepada Ibu Pip. “Kemarin, keponakanku mengunjungiku. Dia membawakan oleh-oleh yang cukup banyak. Aku ingin membaginya untuk para sahabatku. Ini kacang kenari spesial untuk keluargamu.” “Terima kasih, Pak Tua Rusa,” ucap Ibu Pip. Sepeninggal Pak Tua Rusa, Ibu Pip masuk ke dalam rumah dan memanggil anak-anaknya. “Anak-anak, lihat kita punya apa? Kalian harus membaginya sama rata, ya.” “Asyiiik,” girang Pip dan adik-adiknya. “Ibu taruh sini, ya.” Setelah itu, Ibu Tupai mengurus rumah kediamannya. Sementara itu, adik-adik Pip ingin mencicipi kacang itu. “Ini aku bagi,” kata Pip. Dari sepuluh butir kacang, dia memberi adiknya masing-masing dua butir. “Ini sisanya untukku, aku kan paling besar.” “Tapiii … Ibu kan pesan untuk membagi rata,” kata Titu, salah satu adik kembar Pip diiringi tangisan Puti kembar satunya. Mendengar tangisan Puti, Ibu Pip keluar dan bertanya. Sambil terisak, Puti menceritakan keserakahan kakaknya. “Tak boleh begitu, Pip. Ibu tadi sudah bilang apa,” tegur ibu Pip. “Kamu tidak boleh serakah.” “Tapi Buuu, aku kan lebih besar. Perutku juga lebih besar,” sanggah Pip. Ibu Pip berpikir sejenak, “Baiklah, Pip. Kamu memang lebih besar. Kebutuhan makanmu juga lebih banyak. Tapi, kalau cuma menurutkan keinginan dan perut, kita akan selalu merasa tidak cukup.” “Kalau begitu, Ibu saja yang membagi, ya? Memang tidak akan memuaskan semuanya. Ini, Ibu beri empat untukmu, Pip, karena kau lebih besar dan si Kembar kalian masing-masing mendapat tiga.” “Kalian harus mau berbagi ya, anak-anak walaupun menurut kalian kurang, ini adalah rezeki yang harus disyukuri,” lanjut Ibu Pip. “Berarti enak dong, Bu, jadi anak yang lebih besar. Selalu mendapat lebih banyak,” iri Puti. “Ya, tapi perbedaannya tak terlalu banyak, kan? Lagipula kakakmu memiliki tugas yang lebih banyak darimu. Dia harus mengurus rumah dan mencari makan. Apa kau mau bertukar tugas dengan Kak Pip?” tanya Ibunya. Puti dan Titu membayangkan tugas-tugas Pip. Lalu mereka kompak menggeleng. “Nah, begitu. Sesama saudara harus akur ya, harus berbagi. Jangan bertengkar hanya karena masalah sepele,” kata Ibu Pip. “Iya, Bu,” angguk Pip. “Yuk, kita makan kacangnya bersama,” ajak Pip pada kedua adiknya. Ibu Pip tersenyum melihat anak-anaknya kembali rukun. Pesan Moral Sifat serakah bisa menimbulkan permusuhan, oleh karena itu, setiap orang harus saling berbagi dan mengingatkan orang lain. 3. Contoh cerita fabel tentang Saling Menghargai Perbedaan Semua Istimewa Contoh cerita fabel yang ketiga tentang saling menghargai perbedaan, sebagai berikut. Ulu, seekor Katak Hijau, sedang berdiri di pinggir kolam. Hari itu langit sangat gelap dan hari seperti itulah yang Ulu sukai. Tidak lama kemudian, air mulai menetes perlahan-lahan dari angkasa. “Hujan telah tiba!” Ulu berteriak dengan girang. Ulu pun mulai bersenandung sambil melompat-lompat mengitari kolam. Ia melihat Semut yang kecil sedang berteduh di balik bunga matahari. “Wahai Semut, hujan telah tiba jangan bersembunyi!” seru Ulu kepada Semut yang sedang berusaha keras menghindari tetesan air hujan. Semut menghela napas dan menatap Ulu dalam-dalam, “Ulu, aku tidak suka dengan hujan. Kamu lihat betapa mungilnya tubuhku? Air hujan akan menyeret dan menenggelamkanku ke kolam! Aku tidak bisa berenang sepertimu, makanya aku berteduh,” sahut Semut. “Makanya Semut, kau harus berlatih berenang! Aku sejak masih berudu sudah bisa berenang, masa kau tidak bisa? Berenang itu sangat mudah, julurkan saja kakimu,” Ulu menjulurkan kakinya, “dan tendang ke belakang seperti ini! Ups, maaf, kakimu kan pendek.” Sambil tertawa, Ulu melompat meninggalkan Semut. Semut hanya bisa menatap Ulu dengan kesal. Semut tidak dapat berenang karena ia berjalan. Ulu kembali berseru, “Hujan telah tiba! Hujan telah tiba! Oh, hai Ikan! Aku sangat suka dengan hujan, bagaimana denganmu? Ulu berhenti di pinggir kolam dan berbicara kepada Ikan yang sedang berenang di dalam kolam. Ikan mendongakkan kepalanya ke atas dan berbicara kepada Ulu. “Aku tidak dapat merasakan hujan, Ulu. Lihatlah, aku tinggal bersama air. Bagaimana caranya aku dapat menikmati hujan seperti kamu, Ulu?” Ikan pun kembali berputar-putar di dalam kolam. “Hah! Sedih sekali hidupmu Ikan! Seandainya kamu seperti aku, dapat hidup di dalam dua dunia, darat dan air, mungkin kamu akan dapat merasakan kebahagiaan ini. Nikmati saja air kolammu, sebab kamu tidak akan dapat pernah merasakan rintikan hujan di badanmu!” Apa yang Ulu katakan sangat menusuk hati Ikan. Ikan menatap ke arah tubuhnya yang bersisik, lalu menatap ke arah tubuh licin Ulu. Ikan yang bersedih hati pun berenang meninggalkan Ulu ke sisi kolam yang lain. Ulu pun kembali melompat-lompat di sekitar kolam dan kembali bersenandung. Saat Ulu tiba di bawah pohon, ia melihat Burung sedang bertengger di dahan pohon dan membersihkan bulunya. Ulu mengira Burung juga sama seperti Semut dan Ikan yang tidak dapat menikmati hujan. “Hai Burung, kenapa kau tidak mau keluar dan menikmati hujan? Apakah kamu takut bulumu basah? Atau apakah kamu takut tenggelam ke dalam kolam seperti Semut? Ataukah memang kamu tidak bisa menikmati indahnya hujan seperti Ikan?” Setelah berkata demikian, Ulu tertawa kencang-kencang. Burung menatap ke arah Ulu yang masih tertawa,” Hai Ulu, apakah kau bisa naik kemari?” Ulu kebingungan. “Apa maksudmu Burung?” “Apakah kau bisa memanjat naik kemari, Ulu?” “Apa yang kau maksud Burung? Tentu saja aku tidak bisa!” Ulu cemberut dan menatap ke arah dua kakinya. Ulu menyesal punya kaki yang pendek sehingga tidak bisa terbang. “Ulu, tidakkah kamu tahu bahwa Sang Pencipta membuat kita dengan keunikan yang berbeda-beda? Aku tidak bisa berenang sepertimu dan Ikan, tetapi aku bisa terbang mengitari angkasa. Burung kembali berkata dengan bijak, “Itulah yang kumaksud Ulu, kita masing-masing memiliki kelebihan sendiri. Semut tidak bisa berenang sepertimu, tetapi ia bisa menyusup ke tempat-tempat kecil yang tidak dapat kau lewati. Ikan tidak dapat melompat-lompat sepertimu, tetapi ia bernapas di bawah air. Kamu tidak seharusnya menghina mereka!” Ulu mulai menyadari bahwa tindakannya salah. Diam-diam Ulu berpikir bahwa tindakannya itu tidak benar. Ia seharusnya tidak menyombongkan kelebihan dan menghina teman-temannya. “Maafkan aku, Burung.” ucap Ulu seraya menatap sendu ke arah Semut dan Ikan yang sejak tadi memperhatikan pembicaraan mereka. “Maafkan aku Semut, Ikan, selama ini aku telah menyinggung perasaanmu.” Sejak saat itu, Ulu mulai menghargai teman-temannya dan mereka pun menyukainya kembali. Pesan Moral Setiap makhluk telah diciptakan Tuhan dengan sedemikian rupa. Sebagai hamba yang baik, sebaiknya kita saling menjaga perasaan orang lain dengan menggunakan tutur kata yang baik. 4. Contoh cerita fabel tentang Gajah yang Baik Hati Gajah yang Baik Hati Contoh cerita fabel yang keempat tentang gajah yang baik hati, sebagai berikut. Siang hari itu suasana di hutan sangat terik. Tempat tinggal si Kancil, Gajah, dan hewan lainnya seakan terbakar. Kancil kehausan sambil terus berjalan mencari air. Di tengah perjalanan dia melihat kolam air yang sangat jernih. Tanpa pikir panjang dia langsung terjun ke dalam kolam. Tindakan Kancil sangat ceroboh, dia tidak berpikir bagaimana cara ke atas. Beberapa kali Kancil mencoba untuk memanjat, tetapi ia tidak bisa sampai ke atas. Si Kancil tidak bisa berbuat apa-apa. Ia hanya berteriak meminta tolong. Teriakan si Kancil ternyata terdengar oleh si Gajah yang kebetulan melewati tempat itu. ’Hai, siapa yang ada di kolam itu?’’ ’Aku … Si Kancil, sahabatmu.’’ Kancil terdiam sesaat, mencari akal agar Gajah mau menolongnya, “Tolong aku mengangkat ikan ini.’’ “Yang benar kau mendapat ikan?’’ “Bener … benar! Aku mendapatkan ikan yang sangat besar.’’ Gajah berpikir sejenak. Bisa saja ia turun ke bawah dengan mudah tetapi bagaimana jika naiknya nanti. “Kau mau memanfaatkanku ya, Cil? Kau akan menipuku untuk kepentingan dan keselamatanmu?’’ tanya Gajah. Kancil hanya terdiam, “Sekali-kali kamu harus diberi pelajaran,’’ kata Gajah sambil meninggalkan tempat itu. Gajah tidak mendengarkan teriakan Kancil. Ia mulai putus asa. Semakin lama berada di tempat itu, Kancil mulai merasa kedinginan. Hingga menjelang sore tidak ada seekor binatang yang mendengar teriakannya. “Aduh gawat! Aku benar-benar akan kaku di tempat ini,” dia berpikir apakah ini karma karena dia sering menjaili teman-temannya. Tidak lama kemudian, tiba-tiba Gajah muncul kembali.. Kancil meminta tolong kembali. “Tolong aku, aku berjanji tidak akan jail lagi.” “Janji?” Gajah menekankan. “Sekarang apakah kamu sudah sadar? Dan akan berjanji tidak akan menipu, jahil, iseng dan merugikan binatang lain?’’ “Benar Pak Gajah, saya benar-benar berjanji.’’ Gajah menjulurkan belalainya yang panjang untuk menangkap Kancil dan mengangkatnya ke atas. “Terima kasih, Pak Gajah! Saya tidak akan pernah melupakan kebaikanmu ini” ujar kancil saat sudah sampai di atas. Sejak itu, Kancil menjadi binatang yang sangat baik. Ia tidak lagi berbuat iseng seperti yang pernah ia lakukan pada binatang lain. Memang kita harus berhati-hati kalau bertindak. Jika tidak hati-hati akan celaka. Jika kita hati-hati kita akan selamat. Bahkan bisa menyelamatkan orang lain. Pesan Moral Berhati-hatilah agar dapat selamat dari mara bahaya. Dengan berhati-hati, seseorang juga dapat menyelamatkan orang disekitarnya. 5. Contoh cerita fabel tentang Kejujuran Kuda Berkulit Harimau Contoh cerita fabel yang kelima tentang kejujuran, sebagai berikut. Seekor Kuda sedang berjalan dari sebuah ladang gandum menuju sebuah hutan yang lebat. Kuda itu telah puas memakan gandum yang ada di ladang itu. Dia tampak gembira karena tidak ada petani gandum yang menjaga ladangnya. Ketika dia menuju hutan lebat, di tengah jalan Kuda itu melihat sesuatu, “Itu seperti kulit Harimau,” gumam Kuda itu. Kuda itu lalu mendekatinya dan ternyata memang benar apa yang dilihatnya adalah kulit Harimau yang tak sengaja ditinggalkan oleh para pemburu Harimau. Kuda itu mencoba memakai kulit Harimau itu, “Wah, kebetulan sekali, kulit Harimau ini sangat pas di tubuhku. Apa yang akan kulakukan dengannya, ya?” Terlintaslah di benak Kuda itu untuk menakuti binatang-binatang hutan yang melewati dirinya. “Aku harus segera bersembunyi. Tempat itu harus gelap dan sering dilalui oleh binatang hutan. Di mana ya?” tanya Kuda dalam hati sambil mencari tempat yang cocok. Akhirnya, dia menemukan semak-semak yang cukup gelap untuk bersembunyi, lalu masuk ke dalamnya dengan menggunakan kulit Harimau. Tak lama kemudian, beberapa Domba gunung berjalan ke arahnya. Kuda itu menggumam bahwa Domba-domba itu cocok dijadikan sasaran empuk kejahilannya. Ketika Domba-domba itu melewatinya, Kuda itu meloncat ke arah mereka sehingga sontak Domba-domba itu kalang-kabut melarikan diri. Mereka takut dengan kulit Harimau yang dikenakan Kuda itu. “Tolong, ada Harimau! Lari, cepat lari!” teriak salah satu Domba. Kuda itu tertawa terbahak-bahak melihat Domba-domba itu pontang-panting berlari. Setelah itu, Kuda segera kembali bersembunyi di dalam semak-semak. Dia menunggu hewan lain datang melewati semak-semak itu. “Ah, ada Tapir menuju kemari, tapi lambat betul geraknya. Biarlah, aku jadi bisa lebih lama bersiap-siap melompat!” kata Kuda itu dalam hati. Tibalah saat Kuda itu meloncat ke arah Tapir itu, ia terkejut dan lari tunggang-langgang menjauhi Kuda yang memakai kulit Harimau itu. Kuda itu kembali ke semak-semak sambil bersorak penuh kemenangan di dalam hatinya. Kali ini, Kuda itu menunggu lebih lama dari biasanya, tetapi hal itu tidak membuatnya bosan. Tiba-tiba, seekor Kucing Hutan berlari sambil membawa seekor Tikus di mulutnya. Kucing itu tidak melewati semak-semak, Kucing Hutan itu duduk menyantap Tikus yang ia tangkap di dekat pohon besar. “Ah, ternyata Kucing itu tidak melewati semak-semak ini. Biarlah aku membuatnya kaget di sana,” kata Kuda itu dalam hati. Kuda itu pun keluar dari semak-semak dan berjalan hati-hati mendekati Kucing Hutan. Saat jaraknya sudah sangat dekat dengan Kucing Hutan, Kuda itu mengaum seperti halnya seekor Harimau, tetapi dia tidak sadar bahwa bukannya mengaum, dia malah meringkik. Mendengar suara itu, Kucing Hutan menoleh ke belakang dan melihat seekor Kuda berkulit Harimau. Sesaat, Kucing Hutan itu siap-siap mengambil langkah seribu, tetapi ia malah tertawa terbahak-bahak sembari berkata, “Saat aku melihatmu memakai kulit Harimau itu, aku pasti akan lari ketakutan, tapi rupanya suaramu itu ringkikan Kuda, jadi aku tidak takut, hahaha!” Kucing Hutan itu juga berkata kepada Kuda bahwa sampai kapan pun, suara ringkiknya tidak akan bisa berubah jadi auman. “Kuda Berkulit Harimau” itu melambangkan bahwa sepandai-pandainya orang berpura-pura, suatu saat akan terbongkar juga kepura-puraannya itu. Kejujuran merupakan sikap yang paling indah di dunia ini. Pesan Moral Kejujuran adalah sikap utama yang harus dimiliki oleh seorang manusia. Tidak baik seseorang menjalani hidup dengan banyak berpura-pura. Rekomendasi Buku & Artikel Terkait Contoh Cerita Fabel ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
Ceritafabel sering disebut cerita moral karena pesan yang ada dalam cerita fabel berkaitan erat dengan moral. Ditinjau dari pemberian watak dan latarnya, fabel dibedakan menjadifabel alami dan fabel adaptasi. Fabel alami adalah fabel yang menggunakan tokoh hewan seperti pada kondisi alam sebenarnya. Contohnya: harimau yang berwatak buas.
Fabel adalah salah satu bentuk cerita yang sering disampaikan untuk menemani tidur anak. Lantas apa bedanya dengan dongeng dan apa ciri-ciri dari cerita hewan ini?Pendidikan sejak dini untuk anak penting dilakukan agar pemikiran anak dapat berkembang. Salah satu metode yang dapat dilakukan adalah dengan membacakan fabel untuk anak. Cerita ini juga dikenal pula sebagai dongeng yang menceritakan tentang kehidupan atau fable dalam bahasa Inggris merupakan cerita fiksi atau fantasi tentang kehidupan hewan yang bertingkat dan berperilaku layaknya manusia. Para binatang ini digambarkan memiliki akal dan berbicara seperti manusia. Tujuannya ternyata untuk menanamkan moral untuk berbeda dengan cerita dalam dongeng, peran atau posisi manusia dalam fabel hanya menjadi tokoh minoritas didalamnya. Selain beberapa ciri tersebut, lantas apa yang membedakan fabel dengan karya sastra lainnya seperti novel dan cerpen? dan Ciri-Ciri Utama FabelDalam menentukan tulisan yang dibaca merupakan fabel atau cerita lainnya, anda dapat melihatnya pada ciri-ciri khas yang dimiliki setiap tulisan. Dan ciri-cirinya akan dijelaskan pada informasi dibawah ini, UtamaBerbeda dengan tokoh utama dalam cerita pendek ataupun dongeng, tokoh utama dari sebuah cerita hewan adalah hewan atau binatang. Pada umumnya, hewan yang dijadikan tokoh utama adalah Kancil, Monyet, Buaya dan hewan-hewan lainnya. Hewan utama yang akan digunakan nantinya sesuai dengan naskah yang dibuat oleh penulis juga tentang Naskah yang BerbicaraJika dipandang secara sekilas, mungkin akan membingungkan saat hewan ada dalam berbeda. Namun inilah uniknya sebuah cerita hewan, di mana hewan-hewan inilah yang akan berbicara, berpikir bahkan berperilaku seperti manusia. Contohnya, dalam cerita Kancil, Kancil dibuat seperti manusia yang memiliki pemikiran cerdas dan bijak untuk menyelamatkan banyak AbstrakBerbeda dengan cerita lainnya, setiap karakter dari cerita akan dibuat dengan jelas. Namun pada sebuah fabel, pembaca akan dibuat kebingungan dengan karakter dari setiap tokohnya. Karena hewan-hewan yang berperan dalam cerita akan dibuat dengan karakter yang abstrak. Sehingga penonton ataupun pembaca, harus mengikuti cerita dengan benar agar SingkatJika dibandingkan dengan novel, sebuah cerita hewan akan sangat menarik diberikan pada anak. Karena cerita dibuat tidak terlalu panjang dan dapat dipahami oleh setiap kalangan, termasuk anak-anak. Hal inilah yang membuat ceirta hewan cocok untuk diberikan sebagai pengantar tidur untuk anak. Serta, untuk menanamkan nilai-nilai positif kehidupan di masa MoralSetiap cerita yang diuat oleh penulis, pada umumnya diharapkan dapat memberikan nilai untuk pendengar ataupun pembacanya. Karenanya dalam cerita hewan pun memiliki hal yang sama. Pada umumnya, pesan yang disampaikan adalah pesan terkait hubungan sosial. Contohnya, pesan untuk saling menghargai dan dapat memahami sesama dalam setiap Jenis FabelSecara umum jenis fabel ada dua khususnya berdasarkan waktu kemunculannya. Masing-masing adalah fabel klasik dan fabel modern. Lantas apa ciri kedua jenis cerita ini? KlasikFabel klasik lebih menunjuk bentuk cerita yang sudah ada sejak lama dan diteruskan secara turun temurun. Ciri-ciri fabel klasik meliputiCeritanya relatif jauh lebih singkat dan yang diangkat kental dengan nasehat dan pesan hewani dari tokoh hewan masih ModernSedangkan fabel modern dihasilkan sebagai buah karya sastra dan muncul dalam waktu baru atau belum lama. Ciri-ciri fabel modern meliputiCeritanya ada yang pendek namun ada juga yang yang diangkat lebih rumit dan biasanya disesuaikan dengan konteks sosial yang sering berupa cerita epik atau dari setiap tokoh yang ditampilkan terbilang beberapa jenis dan ciri fabel yang sebagai bentuk cerita hewan yang umumnya diberikan untuk anak-anak. Namun saat membacakan fabel, sebaiknya pahami pula pesan yang disampaikan. Jadi, setiap pesan dapat dipahami dan dapat diterapkan dalam kehidupan. Karena belajar bisa dilakukan dari siapa saja dan dapat dilakukan kapan pun juga.
Tokohpada cerita fabel biasanya binatang. Teks cerita fabel tidak hanya mengisahkan kehidupan binatang, tetapi juga mengisahkan kehidupan manusia dengan segala karakternya. Dalam fabel, tokoh hewan dapat bercakap-cakap dan bertingkah laku seperti manusia. Isi cerita fabel biasanya mengandung pendidikan moral dan budi pekerti. Teks cerita
Quipperian, apakah kamu tahu apa itu fabel? Fabel adalah cerita yang berisi pesan moral dengan binatang yang jadi tokoh utamanya. Kalau kamu pernah dengar dongeng Kura-Kura dan Kelinci, nah, itu adalah salah satu contoh fabel. Supaya kamu bisa punya gambaran yang lebih detail mengenai fabel, berikut ini Quipper Blog kumpulan cerita fabel panjang dengan struktur dan pesan moralnya. Penasaran? Yuk, simak bersama! Cerita Fabel Panjang 4 Tokoh Nah, kumpulan cerita fabel panjang yang pertama ini terdiri dari empat tokoh, Quipperian. Ada keledai tua, anjing, kucing, dan ayam jantan. Seperti apa kisahnya? Kisah Perjalanan Persahabatan Empat Sekawan Suatu hari, ada seekor keledai tua yang sudah dibuang oleh majikannya. Keledai itu pun berjalan seorang diri untuk menuju ke kota. Keledai memutuskan untuk menjadi pemain musik saja di kota. Setelah jalan beberapa saat, si keledai melihat seekor anjing tua pemburu yang sedang sedih berbaring di pinggir jalan bagian orientasi. Keledai pun bertanya, apa yang membuatmu bersedih temanku?” “Aku sudah tua dan tak bisa berburu lagi. Majikanku memukulku setiap harinya. Hingga akhirnya aku melarikan diri dan berbaring di sini. Saat ini aku hanya berharap agar ada yang memberiku makan,” kata anjing itu murung bagian konflik. Bagian resolusi Keledai pun berpikir untuk mengajak anjing ke kota, “Bagaimana kalau kau ikut aku bermain musik di kota? Kau bisa memainkan drum sementara aku memainkan kecapi.” Karena senang, anjing itu pun langsung mengangguk dan menerimanya. Akhirnya, kedua binatang itu berjalan dengan berjajar. Bagian konflik Tak lama kemudian, mereka bertemu dengan seekor kucing yang terduduk di pinggir jalan. Kucing itu pun juga terlihat sedih dan keledai pun bertanya padanya mengapa ia terlihat murung. “Aku sudah terlalu tua untuk menangkap tikur sehingga aku lebih suka duduk dan tidur. Tetapi, majikanku ingin menenggelamkanku. Untuk itulah aku segera kabur ke sini,” jawab kucing. Mendengar kisah sedih si kucing, keledai pun mengajaknya ikut bermain musik di kota. Setelah sejenak berpikir akhirnya si kucing menyetujuinya. Mereka bertiga akhirnya bersama-sama berjalan lagi menuju kota bagian resolusi. Bagian konflik Namun, tak lama kemudian mereka berjumpa dengan seekor ayam jantan yang sedang berkokok. Dilihatnya bahwa ayam jantan itu sedang ketakutan. Rupanya ia ingin disembelih dan dijadikan hidangan. Sama dengan sebelumnya, keledai pun mengajaknya untuk ikut bermain musik di kota bagian resolusi. Ayam jantan yang nyaring itu bisa menjadi penyanyi. Lalu, tanpa berpikir panjang ayam itu segera mengiyakan tawaran tersebut. Si keledai yang tadinya hanya sendirian, sekarang sudah berteman dengan tiga temannya yang senasib. Di dalam perjalanan mereka berempat saling bertukar cerita dan berkeluh kesah. Lambat laun, mereka berempat jadi sangat akrab. Hingga tak terasa hari sudah larut malam dan mereka sekarang sudah tiba di hutan. Setelah melewati hutan itu, barulah mereka bisa sampai ke kota. Bagian konflik Namun, karena si kucing kelelahan akhirnya empat sekawan itu memutuskan untuk tidur di hutan. Saat mencoba memejamkan mata, tiba-tiba si ayam yang bertengger di pepohonan melihat seberkas cahaya di kejauhan. Setelah diamati, rupanya cahaya itu datang dari suatu rumah. Dia langsung melaporkan apa yang dia lihat kepada teman-temannya. Mendengar hal tersebut, keempat binatang itu memutuskan untuk mendekati rumah itu. Mereka sangat berharap bisa istirahat di sana atau bahkan mendapatkan makanan. Sesampainya mereka di rumah itu, terlebih dahulu mereka mengintip lewat jendela. Ternyata, di dalamnya ada sekelompok orang dan banyak sekali makanan. Si kucing yang sedang kelaparan, ingin sekali makan makanan itu. “Perutku sudah sangat keroncongan. Ayolah kita cepat masuk ke dalam,” pinta si kucing. Keledai pun menjawab, “Jangan terburu-buru, kita lihat dulu bagaimana suasana di dalam. Sepertinya gerombolan itu adalah para perampok. Kalau sampai ketahuan, kita pasti akan dibunuh dan dimakan oleh mereka.” “Kita harus mencari cara agar bisa masuk tanpa tertangkap mereka,” kata anjing. Bagian resolusi Setelah mereka berempat berpikir, akhirnya mereka menemukan ide cemerlang. Saat keledai memberi aba-aba, anjing langsung lompat ke punggungnya. Kemudian, kucing memanjat ke punggung anjing lalu disusul ayam jantan yang terbang dan hinggap ke kepala kucing. Ketika mereka siap, keledai meringkik disusul oleh gonggongan anjing, ngeong kucing, dan kokok si ayam jantan yang sangat keras. Para perampok yang berada di dalam rumah itu merasa ketakutan karena mendengar suara yang aneh itu. Mereka takut jika ada hewan buas yang mendekati mereka. Akhirnya, mereka segera lari keluar menuju pintu. Karena ketakutannya, mereka saling dorong satu sama lain dan berebut untuk bisa keluar dari pintu lebih dulu. Mereka terus berlari ke dalam hutan, menjauhi rumah. Setelah suasana terlihat aman, keempat binatang tadi segera masuk menuju ke rumah. Dengan gembiranya mereka menyantap semua hidangan yang ada. Karena kekenyangan, akhirnya mereka mengantuk. Apalagi, mereka sudah berjalan sangat jauh, sehingga mereka kelelahan dan tertidur pulas. Setelah itu, mereka berempat pun memutuskan untuk tinggal di rumah itu bagian koda. Mereka menghabiskan hari demi hari dengan bahagia dan mereka memutuskan untuk tidak ke kota dan bermain musik. Ternyata, mereka merasa lebih bahagia dan nyaman hidup bersama bagian koda. Pesan moral Masalah bisa diatasi bersama seberat apapun itu. Pasti ada jalan keluarnya. Baca Juga Kumpulan Cerita Fabel Singkat Beserta Pesan Moralnya Cerita Fabel Panjang Tentang Persahabatan Kumpulan cerita fabel panjang selanjutnya ialah tentang persahabatan. Dua tokoh utama dalam contoh cerita di bawah ini ialah rubah dan kuda. Yuk, langsung saja baca ceritanya, guys! Persahabatan Rubah dan Kuda Bagian orientasi Suatu hari, ada seorang petani yang memiliki seekor kuda yang sudah tua. Di masa mudanya, kuda tersebut banyak membantu si petani. Namun, karena saat ini si kuda sudah tua, ia hanya bisa merepotkan si petani. “Pergilah dan jangan kembali jika kau tidak lebih kuat daripada singa,” kata petani. Kuda pun pergi dengan merasa sedih, hingga akhirnya ia bertemu seekor rubah di hutan. Si rubah pun menanyakan pada kuda mengapa dia terlihat sangat sedih. Bagian konflik “Aku diusir oleh tuanku. Padahal waktu muda dulu, aku bekerja keras untuknya. Dia mau menerimaku kembali jika aku bisa lebih kuat dari singa,” jawab kuda. Lalu kuda pun menjawab, Bagian resolusi “Jangan khawatir kuda karena aku akan menolongmu. Cobalah kamu berbaring di sini dan berpura-pura mati.” Kuda pun menuruti perkataan dari si rubah. Lalu, rubah menemui singa dan berkata, “Singa ada kuda mati di sana. Dagingnya pasti lezat untuk disantap.” Langsung, air liur singa menetas mendengar hal itu. Ia segera pergi ke tempat yang tadi diceritakan oleh si rubah. Setibanya mereka berdua di tempat itu, rubah pun berkata, “ Di sini sangatlah tidak nyaman untuk menyantap daging kuda ini. Sebaiknya bawalah ke sarangmu.” Bagian resolusi Lalu, rubah pun memerintahkan singa untuk berbaring dan mengikatkan ekor kuda ke badan singa sehingga dia bisa membawa daging kuda itu. Singa pun menyetujui hal itu, kemudian dia berbaring. Namun, rupanya rubah mengikatkan ekor kuda ke empat kaki si singa, sehingga singa tak bisa bergerak. Bagian resolusi “Kuda bangunlah dan bawa singa ini ke rumah tuanmu,” ucap rubah. Kuda pun segera berdiri dan menyeret si singa ke rumah tuannya. Singa hanya bisa marah meraung-raung selama perjalanan. Lalu, saat tiba di rumah tuannya kuda pun berkata, “Tuan, inilah singa. Lihatlah aku bisa mengalahkannya. Ini menunjukkan kalau aku lebih kuat dari singa.” Melihat hal itu, petani langsung merasa kasihan pada kuda dan akhirnya menerimanya kembali bagian koda. Akhirnya, mereka hidup bahagia selamanya. Pesan moral Jangan berputus asa terhadap suatu masalah karena pasti ada jalan keluarnya. Itulah tadi kumpulan cerita fabel panjang dengan struktur dan pesan moralnya. Semoga cerita fabel tadi bisa menginspirasi kamu. Meskipun ceritanya panjang, tapi tetap menarik, kan, untuk dibaca? Nah, Quipperian, kamu juga bisa lho mendengarkan banyak cerita fabel ini dengan bergabung Quipper Video secara gratis. Belajar jadi enggak membosankan dan terasa lebih menyenangkan. Buruan subscribe, ya! CeritaFabel Semut dan Belalang. Cerita Fabel Burung Gagak dan Sebuah Kendi. Sebarkan ini: Posting terkait: oleh G.L. Chandiramani. Dahulu kala, di suatu danau di kota Magdha, hidup seekor kura-kura. Dua ekor angsa undan juga hidup di dekat sana. Mereka bertiga adalah teman yang sangat akrab. Pada suatu hari, beberapa nelayan tiba di sana dan
– Cerita fabel pastinya sudah sering anda dengar terutama pada saat masih kecil dulu karena cerita ini memang sangat digemari oleh anak – anak. Nah, apa sih cerita fable itu? Yuk, langsung saja simak ulasannya di bawah ini! Pengertian Fabel adalah suatu cerita fiksi atau pun khayalan sama seperti cerita pada umumnya, namun yang membedakannya dengan cerita yang lain adalah tokoh pemeran dalam cerita ini merupakan hewan atau binatang yang memiliki sifat, watak dan perilaku layaknya manusia, seperti pintar, licik, jahat dan juga baik hati. Tujuan dari cerita fabel ini sendiri adalah untuk menyampaikan suatu pesan moral atau nasihat yang digunakan untuk mendidik anak – anak. Salah satu contoh cerita fabel yang cukup terkenal dari Indonesia adalah Si Kancil. Pastinya anda pernah membaca atau pun mendengar mengenai kisah Si Kancil yang cerdik dan pintar ini bukan. Ciri-Ciri Cerita Fabel Ciri-Ciri Cerita Fabel 1. Tokoh dan karakternya adalah binatang. 2. Tema cerita menggunakan isu atau hubungan sosial. 3. Watak digambarkan layaknya watak atau sifat manusia seperti baik hati, bijaksana, culas dan lain sebagainya. 4. Tokoh hewan yang berperan juga digambarkan seolah bisa berbicara, berpikir dan juga bertingkah laku layaknya manusia. 5. Menggunakan sudut pandang orang ketiga. 6. Menggunakan alur maju. 7. Konflik mencakup semua permasalahan antara binatang dan dunianya namun dibuat hampir sama dengan kehidupan manusia. 8. Menggunakan latar lengkap seperti latar tempat, waktu, sosial dan emosi. 9. Gaya bahasa yang digunakan memiliki sifat naratif yang mengandung kalimat langsung dan menggunakan bahasa informal dengan gaya sehari – hari. 10. Mengandung amanat dan pesan di akhir cerita. Struktur Teks Cerita Fabel Berikut ini adalah struktur teks yang terdapat pada cerita fabel 1. Orientasi Adalah tahap awal yang memiliki isi pengenalan tokoh, latar belakang tempat atau pun waktu. 2. Komplikasi Adalah klimaks atau puncak dari sebuah permasalahan yang dialami oleh tokoh, di sinilah konflik yang terjadi antara pemeran baik dan jahat mulai disuguhkan. 3. Resolusi Adalah bagian yang memiliki isi pemecahan dari masalah yang dialami oleh tokoh utama dan masalah biasanya akan diselesaikan menggunakan cara yang unik dan kreatif. 4. Koda Adalah bagian paling akhir yang memiliki isi mengenai perubahan yang terjadi terhadap tokoh dan pelajaran yang bisa dipetik dari cerita tersebut. Unsur Unsur Cerita Fabel Tema merupakan idea tau gagasan inti dari sebuah cerita, tema ini sendiri ditemukan dari kalimat kunci yang akan diungkapkan oleh tokoh atau pun penyimpulan keseluruhan peristiwa sebab akibat yang ada pada cerita tersebut. Latar meliputi latar tempat, waktu emosional atau pun sosial. Tokoh pelaku yang terlibat di dalam cerita ini merupakan binatang yang memiliki karakter seperti manusia ada tokoh protagonist, antagonis, tokoh utama dan tokoh pembantu. Watak sifat – sifat yang digambarkan oleh tokoh cerita yang mirip dari manusia pada umumnya. Konflik di dalam cerita ini juga ada permasalahan yang harus diselesaikan atau dipecahkan. Amanat terdapat pesan atau nasihat yang ada di dalam cerita. Cara penceritaan menggunakan sudut pandang orang ketika. Tujuan menghibur, menginspirasi dan memberikan nasihat bijak. Alur menggunakan laur maju. Pesan penulis ingin menyampaikan pesan bagi pembaca dan pesan ini merupakan pesan yang mendidik. Contoh Cerita Fabel Judul Belalang yang Malas dan Sombong Suatu hari semut sedang berjalan bersama dengan kawanannya dengan membawa berbagai macam makanan untuk dibawa ke sarang mereka. Karena tinggal beberapa bulan lagi musim kemarau. Jadi semut harus mengumpulkan bahan makanan sebagai bekal menghadapi musim kemarau. Di tengah perjalanan semut melihat belalang yang sedang bersantai. Semut pun menghampiri belalang dan mengajaknya untuk bersama mengumpulkan makanan. Tapi belalang yang sedang bersantai menolak ajakan semut lalu dirinya pun tidur siang. Tak mau sia-sia, semut pun kembali ke pekerjaannya. Belalang menganggap dirinya tak perlu mengumpulkan makanan dengan susah payah, sebab alam sudah memberikan banyak makanan dan dia tinggal mengambilnya saja. Namun beberapa bulan kemudian, saat musim kemarau datang, belalang pun tidak menemukan makanan. Sungai mengering sehingga dia tidak bisa minum dan daun pun berguguran sehingga dia tidak bisa makan. Di saat belalang sedang kelaparan hingga menuju ke akhir hayatnya, sekawanan semut yang ada di dalam sarang mereka sedang hidup dengan nyaman. Karena di sarang mereka terdapat banyak sekali makanan dan minuman yang bisa mereka santap selama masa kemarau. Pesan yang bisa didapatkan dari cerita di atas adalah, meski alam sudah memberikan kita banyak hal tapi kita tidak boleh sombong dan malas. Kita harus tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhan kita. Sebab alam tidak bisa diprediksi, maka jangan pernah menjadi orang malas apalagi menjadi orang yang sombong seperti belalang. Kita harus meniru sikap dari semut yang rajin, peka terhadap lingkungan dan suka bergotong royong demi mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Demikian pembahasan kali ini mengenai cerita fabel, cobalah untuk membuat cerita fabel versi kamu dengan menggunakan binatang di sekeliling sebagai tokohnya. Artikel Lainnya Turunan Trigonometri – Pengertian, Rumus Beserta Contoh Soal Majas Lilotes – Pengertian, Tujuan Dan Contoh Kalimatnya Cerita Fantasi Jenis dan Strukturnya
TeksDrama Fabel 5 Tokoh - Beinyu.com. Buatlah naskah drama sesuai dengan isi dan tokoh dalam cerita "kancil dan harimau"! - Brainly.co.id. DOC) Contoh Naskah Drama (Balas Budi Burung Bangau) | Daras Resviandira - Academia.edu. Naskah Drama Fabel Untuk 5 Orang - Rasanya. tolong buatin naskah drama fabel 5 tokoh binatang 1 narator
Ilustrasi membaca dongeng yang tokohnya berupa hewan. Foto UnsplashIlustrasi buku cerita yang di dalamnya terdapat cerita fabel. Foto UnsplashCiri-Ciri FabelStruktur Teks FabelIlustrasi membaca fabel yang ceritanya diperankan tokoh berupa hewan. Foto UnsplashContoh Dongeng Fabel untuk Anak-AnakSuatu hari, terlihat seekor ibu itik sedang mengerami telur-telurnya. Satu persatu telur tersebut menetas. Namun, betapa terkejutnya ibu itik saat melihat salah satu anaknya berbeda. Anak itik tersebut memiliki warna abu-abu dan berbadan besar, berbeda dengan anaknya yang lain. Ibu itik tidak peduli dan tetap menyambut anak-anaknya yang telah lahir ke mereka berenang, hewan lain mulai berbisik-bisik. “Siapa itu? Dia sangat jelek, berbeda dengan saudaranya yang lain”. Semua hewan, bahkan saudaranya sendiri mengejek si itik buruk rupa. Si itik merasa sedih dan memutuskan untuk pergi seorang pun berjalan kesana kemari dan bertemu seekor anjing. Namun, anjing tersebut malah menjauhinya. Ia pun melanjutkan perjalanan. Saat dalam perjalanan, ia kelelahan dan tertidur di depan sebuah rumah. Datanglah seekor kucing dan ayam, lantas mereka mengusir si itik buruk rupa. Dengan perasaan yang sedih ia melanjutkan perjalanannya. Saat sedang beristirahat di pinggir sungai, si itik melihat serombongan angsa yang sangat cantik. Ia merasa iri melihat kecantikan para angsa tersebut.“Kenapa kamu bersedih?” sapa salah satu angsa.“Aku sedih karena jelek dan tidak bisa seperti kalian” jawab si itik dengan sedih. Rombongan angsa hanya tertawa.“Siapa yang bilang kamu jelek? Kamu sangat cantik seperti kami” jawab angsa angsa mengajak si itik buruk rupa untuk mendekati tepi sungai. Betapa terkejutnya si itik saat melihat pantulannya di sungai. Ia tidak melihat sosoknya yang buruk rupa, namun sesosok angsa putih yang sangat ia bukan itik buruk rupa lagi. Si itik pun ikut terbang bersama angsa lainnya dan mencari tempat untuk mereka tinggali.
Berikutini adalah ciri-ciri fabel: 1. Mengandung amanat atau moral cerita. 2. Tokoh-tokoh biasanya para binatang. 3. Ciri bahasa fabel biasanya menggunakan kalimat naratif, kalimat langsung dan bahasa percakapan. 4. Tokoh para binatang bisa berbicara seperti manusia. 5. Watak tokoh para binatang digambarkan seperti manusia ada yang baik ada
Jakarta Secara umum, pengertian fabel yaitu cerita mengenai kehidupan dunia binatang yang punya nilai moral serta budi pekerti. Penggunaan binatang di dalam fabel jadi pengganti tokoh manusia, namun tetap digambarkan bisa berpikir, memiliki perasaan, bersikap, berinteraksi, bahkan mampu berbicara. Apabila melihat KBBI, pengertian fabel adalah cerita yang menggambarkan watak serta budi manusia namun pelakunya diperankan binatang. Di dalamnya memiliki pendidikan moral dan budi pekerti. Salah satu contoh fabel dari Indonesia yang sangat dikenal banyak orang yaitu dongeng si kancil. Sinopsis adalah Ringkasan Cerita, Ketahui Bedanya dengan Resensi 6 Manfaat Dongeng Sebelum Tidur untuk Anak, Baik untuk Pertumbuhan Fabel Adalah Cerita tentang Dunia Binatang yang Berisi Pendidikan Moral Fabel menjadi jenis dongeng yang sangat digemari oleh anak-anak. Alasannya tidak lain karena menampilkan binatang sebagai tokoh utama, tentunya membuat anak lebih tertarik dengan jalan cerita fabel. Meski menarik, nilai moral dan budi pekerti di dalam fabel membuat anak bisa turut belajar mengenai nilai-nilai kehidupan. Di bawah ini telah merangkum dari berbagai sumber mengenai pengertian fabel serta berbagai hal yang ada di dalamnya, Senin 9/11/2020.Ilustrasi anak belajar membaca ollyPengertian fabel adalah cerita yang menceritakan kehidupan binatang, namun memiliki perilaku layaknya manusia. Fabel termasuk ke dalam kategori sastra berbentuk fiksi atau khayalan. Memang, di dalam fabel hampir semua tokoh utama menampilkan binatang. Tapi tidak menutup kemungkinan adanya karakter minoritas seperti manusia agar jalan cerita semakin menarik. Di dalam fabel, binatang yang diceritakan memiliki akal, tingkah laku, bahkan watak mirip manusia. Selain itu, di dalam cerita fabel memang selalu tersemat pesan-pesan moral bagi manusia. Pesan moral tersebut seperti lain tanggung jawab, kejujuran, disiplin, amanah, serta lain sebagainya. Sebab tujuan dari adanya pesan moral dalam fabel, ditujukan untuk mengajarkan nilai kehidupan pada anak-anak yang berhubungan dengan sifat baik dan buruk manusia namun dalam bentuk binatang. Adanya penggunaan karakter binatang dibuat pengarang agar mudah memengaruhi pembaca, terutama anak-anak yang lebih mudah tertarik dengan karakter binatang FabelSelesai memahami pengertian fabel, maka penting juga untuk mengetahui apa saja ciri-ciri dari fabel tersebut. Ciri-ciri fabel yaitu 1. Tokoh utama dalam cerita menggunakan binatang. 2. Memiliki penggambaran moral serta karakter mirip manusia. 3. Binatang dalam cerita bertingkah laku seperti manusia. 4. Umumnya memiliki alur cerita yang pendek dan sederhana. 5. Karakter dari tokoh diuraikan dengan rinci. 6. Kata-kata yang digunakan mudah dipahami. 7. Cerita biasanya mengkritik tentang sifat manusia, diskriminasi kaum lemah, serta keadaan masyarakat. 8. Gaya bercerita secara lisan. 9. Pesan atau tema kadang ditulis dalam Jenis FabelSelain melihat dari ciri-ciri serta pengertian fable, perlu dipahami jika ada dua jenis fabel. Jenis fabel sendiri terbagi berdasar waktu munculnya. Pasalnya, ada fabel yang sudah cukup lama diterbitkan, ada juga fabel yang dibuat baru-baru ini. Jenis-jenis fabel tersebut yaitu 1. Fabel Klasik Pengertian fabel klasik yaitu dongeng yang telah dibuat dari zaman dahulu, namun tidak diketahui secara pasti kapan waktu dibuat ceritanya. Fabel klasik umumnya diwariskan secara lisan dari generasi ke generasi. Sebagi contoh, yaitu cerita Kancil dan Buaya, Gagak dan Elang, Kerbau dan Burung, Semut dan Belalang, serta lain sebagainya. Adapun ciri-ciri dari fabel klasik, yaitu - Ceritanya pendek dan jelas. - Tema yang diangkat sederhana. - Sarat akan pesan moral atau petuah. - Sifat hewani pada tokoh fabel klasik masih kental. 2. Fabel Modern Beda halnya dengan fabel klasik, fabel modern memliki waktu kemunculan yang masih cukup baru. Biasanya, pada fabel modern pembuatan dongeng merupakan cerminan dari ekspresi kesastraan si penulis. Ada beberapa ciri dari fabel modern, yaitu - Alur cerita bisa pendek atau panjang. - Tema pada cerita cenderung rumit. - Karakter pada tokoh fabel modern umumnya cukup unik. - Fabel modern kadang berupa epik atau saga, dan menggunakan prosa yang mengisahkan pada FabelIlustrasi membacakan dongeng. dok. Pixabay/Novi ThedoraCara penyampaian dongeng fabel tersusun dengan struktur teks yang unik serta beda dengan jenis dongeng lainnya. Ada beberapa struktur fabel yaitu Orientasi Fabel akan dimulai dengan permulaan, atau bisa disebut dengan tahap orientasi. Paragraf awal tersebut akan memperkenalkan tokoh pada cerita, latar tempat, serta waktu. Kemudian, akan ada tahap perkenalan tema atau background, dan lain sebagainya. Komplikasi Pada bagian selanjutnya yaitu komplikasi atau klimaks cerita. Bagian fabel tahap ini menceritakan mengenai tokoh utama yang berhadapan dengan puncak masalah. Komplikasi akan menjadi bagian inti dari cerita fabel. Resolusi Tahap ke empat yaitu resolusi, yaitu bagian cerita fabel di mana menceritakan mengenai pemecahan masalah yang sedang dihadapi oleh tokoh utama. Umumnya dalam fabel juga dijelaskan tokoh utama memecahkan masalahnya menggunakan cara yang unik dan kreatif. Koda Lalu, struktur fabel yang terakhir yaitu koda. Koda merupakan bagian fabel yang menjelaskan terjadinya perubahan pada tiap tokoh. Di bagian ini akan disampaikan amanat atau pesan moral yang bisa dipetik oleh Bahasa FabelIlustrasi penulis buku triviaDi dalam fabel terdapat kaidah atau unsur kebahasaan, yaitu a. Kata Kerja Di dalam fabel terdapat dua kata kerja yaitu 1. Kata Kerja Transitif adalah kata kerja yang memiliki objek. Contoh Ayah minum air. 2. Kata Kerja Intransitif adalah kata kerja yang tidak memiliki objek. Contoh Boris sedang bersiul. b. Kata Sandang Si dan Sang Cotnoh - Si kumbang terdiam ketika mendengar ejekan tersebut. - Sang harimau sedang mengincar mangsanya. c. Keterangan Tempat dan Waktu Contoh Di waktu sore, kelinci berjalan di kebun. d. Kata Hubung Kata hubung yang umum digunakan dalam teks cerita fabel seperti lalu, kemudian, dan akhirnya Contoh Lalu, si kelinci meminta maaf dan berjanji tidak mengulanginya. Itulah tadi pembahasan mengenai dari ciri, struktur, kaidah bahasa, serta pengertian fabel itu sendiri. Semoga semakin menambah wawasan, ya.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
znDcwA.
  • nnfe4c8gi8.pages.dev/153
  • nnfe4c8gi8.pages.dev/214
  • nnfe4c8gi8.pages.dev/248
  • nnfe4c8gi8.pages.dev/329
  • nnfe4c8gi8.pages.dev/262
  • nnfe4c8gi8.pages.dev/85
  • nnfe4c8gi8.pages.dev/279
  • nnfe4c8gi8.pages.dev/81
  • nnfe4c8gi8.pages.dev/385
  • cerita fabel 6 tokoh hewan