10 Tips Membuat Buku Cerita yang Perlu Anda Ketahui 1. Cari tahu audiens target Anda2. Pilih tema yang tepat3. Pengembangan cerita adalah kuncinya4. Tetap halus5. Pertahankan keseimbangan kata dengan gambar 6. Luangkan waktu Anda7. Buatlah karya unik8. Temukan penerbit yang tepat9. Temukan ilustrator yang tepat10. Pertimbangkan biayaMengapa Harus Membuat Buku Cerita Anak-Anak?1. Audiens yang lebih besar2. Menghasilkan uang3. Bisa Diangkat untuk Film dan TV Tips Membuat Buku Cerita. Mungkin kamu berpikir jika menulis buku anak-anak itu mudah. Apakah benar begitu? Ya, anak tentu tidak membutuhkan teks yang Panjang, perlu gambar dan pastinya tidak seribet jika menulis novel. Penilaian tersebut wajar adanya kok. Nyatanya lebih banyak buku anak-anak dengan gambar yang dikirim ke editor potensial dan agen sastra daripada jenis buku lainnya. Dan memang menulis buku anak tidak sesulit yang dibayangkan. Hanya saja dalam proses menulis buku anak tetap ada tantangan yang harus dihadapi. Mulai dari persiapan menulis, cara menulis, hingga membuatnya berhasil diterbitkan. Meskipun Anda mungkin berpikir bahwa menulis buku anak-anak adalah proses yang mudah, ada banyak tantangan untuk menulis buku anak-anak yang baik dan membuatnya berhasil diterbitkan Untuk mencapai puncak tumpukan besar ini, Anda harus mengikuti tip penting ini untuk membuat buku yang menonjol. 10 Tips Membuat Buku Cerita yang Perlu Anda Ketahui Berikut 10 tips membuat buku cerita anak 1. Cari tahu audiens target Anda Tips membuat buku cerita yang pertama adalah Anda harus mencari tahu target audiens pembaca. Caranya ketika Anda memikirkan anak-anak, rentang usia berapa yang pertama kali muncul di kepala Anda? Anak-anak seperti apa yang Anda bayangkan akan membaca buku ini. Perlu diingat bahwa kemampuan membaca anak berkembang dengan pesat, sehingga gaya tulisan Anda pun harus sesuai dengan kelompok usia yang sangat spesifik. Beberapa kelompok umur yang sering digunakan dalam memilih target pasar buku anak adalah sebagai berikut Anak Kecil Usia 2–6 tahunKelas Menengah Usia 8–11Dewasa Muda Usia 12+ Ada berbagai tingkat membaca dalam kelompok usia anak-anak. Anak-anak usia 5 dan 6 tahun mungkin akan dapat membaca lebih banyak kata daripada anak berusia 3 tahun. Hal ini bisa menjadi salah satu pertimbangan utama ketika memutuskan berapa banyak gambar dan berapa banyak kata yang akan Anda gunakan. Banyak penulis berpikir bahwa cerita mereka akan berhasil untuk semua kelompok umur, tetapi yang terbaik adalah memilih satu kelompok dan menulis khusus untuk mereka. 2. Pilih tema yang tepat Tips membuat buku cerita untuk anak selanjutnya yakni memilih tema yang tepat. Tema menjadi salah satu aspek terpenting dalam menulis buku anak-anak. Perlu ada daya tarik untuk kelompok usia target Anda. Sebelum menentukan tema, coba cari tahu hal-hal berikut ini Apa yang penting bagi mereka? Situasi seperti apa yang mereka khawatirkan dalam kehidupan sehari-hari mereka? Misalnya, Anda tidak ingin menulis tentang seorang perempuan yang bekerja setiap hari di restoran cepat saji ketika target audiens Anda adalah anak-anak prasekolah. Menulis buku cerita anak memang gampang-gampang susah. Anda mesti mengidentifikasi karakter dengan baik, apalagi jika buku cerita anak ini Anda tujukan bagi anak-anak yang masih sangat kecil. Sebab jika Anda sudah memiliki Bahkan jika Anda memiliki gambar yang lucu dan cerita yang menyenangkan, masalah karakter itu kemungkinan besar tidak akan beresonansi dengan anak-anak yang masih sangat kecil. Anak harus mampu mengidentifikasi dengan karakter secara visual maupun naratif. 3. Pengembangan cerita adalah kuncinya Supaya buku cerita anak menjadi lebih menarik, maka bagian-bagian cerita harus jelas. Kembangkan cerita dengan runtut. Ya, harus ada awal yang jelas untuk cerita Anda, titik tengah atau puncak yang jelas, dan akhir yang jelas dengan penutupan. Buku anak-anak tidak perlu memiliki cliffhanger jika ada seri buku. Anak-anak menyukai resolusi cerita. Buatlah bagian tengah cerita menjadi momen puncak cerita yang jelas. Pada bagian ini Anda bisa mengulas seputar Masalah apa yang dihadapi tokoh utama? Apakah mereka bertemu seseorang yang spesial hari itu? Apakah karakter itu mungkin belajar sesuatu yang baru? Anak-anak dapat belajar bersama karakter, terutama ketika ada gambar dan gambar untuk mendorong koneksi visual. 4. Tetap halus Tips membuat buku cerita keempat. Walau buku ini untuk anak-anak, dimana Anda ingin memiliki pesan untuk anak-anak, Anda tidak harus selalu membuat cerita anak menjadi to the point dan jelas. Tetaplah pada alur cerita yang halus. Anak-anak membaca cerita pertama dan terutama untuk bersenang-senang. Anda juga tidak menulis untuk orang tua. Untuk membantu Anda mengetahui apakah pesan moral dari cerita Anda terdengar terlalu to the point dan jelas, Anda bisa membandingkan dengan cerita dongeng. Jika Anda dapat melihat kesamaan yang jelas dengan dongeng, maka pesannya mungkin terlalu to the point. Meskipun Anda mungkin ingin mengajarkan pelajaran hidup kepada anak-anak melalui cerita Anda, namun perlu diingat, cerita yang dibuat harus tetap menyenangkan. 5. Pertahankan keseimbangan kata dengan gambar Dalam proses penulisan buku cerita, perlu diperhatikan pula keseimbangan antara kata dan gambar visual. Buku cerita anak berbeda dengan novel yang mungkin bisa berlembar-lembar. Buku anak lebih ringkas. Karena cerita anak-anak rata-rata pendek, hal tersebut menjadi sebuah tantangan yang lebih besar untuk menceritakan kisah Anda secara efektif. Caranya yakni dengan menggunakan keseimbangan kata-kata yang baik untuk gambar di sepanjang cerita. Cara ini dapat membantu membangun buku anak-anak yang berkualitas. Sebagian besar buku anak-anak dengan gambar berkisar antara 50 dan kata. Cerita harus tetap pada intinya tanpa menggunakan kata-kata, istilah, atau peristiwa yang tidak perlu karena dapat mengalihkan perhatian anak dari poin utama. Ada satu jalur dengan buku anak-anak, yang berbeda dengan novel dewasa dan novel YA. Ada sejumlah karakter dan fokus tetap pada pengalaman mereka. 6. Luangkan waktu Anda Sekali lagi, tips membuat buku cerita anak itu susah susah gampang. Jika Anda memutuskan untuk menulis jenis buku cerita, sebaiknya luangkan waktu Anda untuk melakukannya dengan benar. Meskipun pendek, buku anak-anak membutuhkan upaya yang sama seperti novel setebal 300 halaman. Tinjau cerita, diksi, sintaksis, pilihan kata, dan aspek lain yang dapat memengaruhi bagaimana seorang anak mengalami cerita. Anda bahkan dapat mempertimbangkan proses yang mirip dengan menulis Pride and Prejudice sebagai pantun jenaka dengan gambar. 7. Buatlah karya unik Unik adalah salah satu hal penting yang harus dimiliki buku Anda ketika akan mengirimkan ke penerbit. Keunikan buku akan menjadi nilai tambah buku Anda dibanding dengan buku lainnya. Jika Anda mengirimkan buku Anda ke penerbit, Anda ingin cerita Anda menonjol dari yang lain tentunya kan? Maka dari itu, penting juga untuk menentukan hal ini di awal penulisan. Anda harus tau karakter dari buku Anda. Apa yang membuatnya berbeda dari semua cerita anak-anak lain di luar sana? Buku apa lagi yang telah dibaca anak-anak Anda sendiri? Bagaimana cerita Anda berbeda dari cerita-cerita itu? Anda juga harus ingat bahwa Anda dapat memiliki buku anak-anak yang konyol, lucu, atau serius. Tidak ada satu cara untuk menceritakan sebuah cerita. Seorang anak dapat menghadapi kesedihan atau cedera atau penyakit, dan buku anak-anak yang lebih serius dapat membantu mereka mengatasi tantangan tersebut. Jika Anda memiliki ide bagus untuk buku anak-anak yang serius, maka pastikan untuk menerapkan semua tip di atas agar efektif bagi audiens kelompok usia tertentu Anda. 8. Temukan penerbit yang tepat Jika Anda tidak memilih rute penerbitan sendiri, maka Anda akan ingin terhubung dengan penerbit yang tepat. Lakukan riset ke berbagai penerbit untuk menemukan penerbit Setelah Anda memilih penerbit yang tepat untuk buku anak-anak Anda, Anda dapat surat pengajuan. Surat pengajuan ini akan membantu Anda supaya buku Anda dapat diterbitkan. Beberapa penerbit biasanya memberikan syarat tertentu sebelum menerima naskah dari penulis. Berkembangnya jaman, sekarang Anda tidak perlu mencetak seluruh naskah kemudian dikirim secara manual. Kini, Anda tinggal menuju website penerbit yang dituju, kemudian upload berkas persyaratan serta naskah Anda. Selain itu, Anda perlu mencari tahu berapa besar komisi yang akan didapatkan ketika menerbitkan buku di penerbit tersebut. Jangan terjebak pada harga murah namun ala kadarnya. Pastikan buku yang Anda terbitkan memiliki kualitas baik dan dapat dibaca oleh semua orang. Tanyakan pada penerbit juga, apakah ketika buku sudah terbit, akan dibantu pemasaran atau tidak. Biasanya penerbit yang kredibel memiliki fasilitas seperti itu. 9. Temukan ilustrator yang tepat Selain memastikan buku cerita anak diterbitkan pada penerbit yang tepat, Anda juga harus mempertimbangkan kualitas ilustrasinya. Seperti ulasan sebelumnya, pada buku cerita anak, komposisi antara tulisan dan visual harus seimbang. Meskipun mungkin tampak seperti pilihan yang menarik dan hemat biaya, Anda tidak boleh mengilustrasikan karya Anda sendiri kecuali Anda adalah ilustrator profesional. Tetapkan anggaran yang realistis untuk karya seni Anda. Hormati waktu yang akan diberikan ilustrator untuk mengerjakan buku Anda, dan jangan mencoba membuat mereka melakukannya secara gratis atau dengan imbalan royalti. Tentukan jenis dan ukuran ilustrasi apa yang Anda inginkan untuk buku Anda. Apakah Anda ingin ilustrasi satu halaman penuh atau setengah halaman? Apakah akan ada satu per bab? Seberapa besar buku Anda nantinya dan bagaimana penataannya horizontal, persegi, vertikal? Semua ini akan menentukan jenis ilustrasi apa yang dibutuhkan buku Anda. Jika Anda bekerja dengan penerbit, maka dia akan memiliki illustrator. Anda tidak perlu mencari artis untuk membuat gambar. Namun, Anda akan dapat berkolaborasi dengan penerbit untuk memastikan bahwa ilustrasinya sesuai dengan apa yang Anda bayangkan untuk cerita Anda. 10. Pertimbangkan biaya Untuk buku anak-anak setebal 30 halaman, di Indonesia biaya penerbitan bervariasi harganya. Royalti dapat dibayarkan di atas itu setelah publikasi. Saat menghitung biaya, pertimbangkan setiap ilustrasi sebagai karya tersendiri. Ada banyak waktu dan usaha yang harus dilakukan untuk menggambar, jadi ini adalah harapan yang masuk akal untuk seorang ilustrator yang baik. Rencanakan banyak waktu untuk proses ini juga. Anda tidak ingin terburu-buru membuat ilustrasi karena dapat mengganggu proses kreatif. Serangkaian ilustrasi yang terburu-buru dapat meleset dari sasaran ketika harus menyajikan secara visual karakter dan alur cerita yang Anda buat dengan cermat. Dengan ilustrasi yang tepat, Anda dapat memiliki awal yang baik untuk memasarkan buku Anda secara online langsung kepada pembaca dan kelompok yang akan melakukan pembelian massal untuk siswa atau pelanggan mereka. Mengapa Harus Membuat Buku Cerita Anak-Anak? Beberapa orang berpikir bahwa penulis buku anak-anak adalah tipe penulis yang lebih rendah dari jenis buku fiksi lainnya. Padahal tidak begitu, ilusi bahwa menulis buku anak-anak itu mudah berkontribusi pada kesalahpahaman tentang penulis itu sendiri. Justru seorang penulis buku anak memiliki tantangan yang tidak mudah, mereka harus paham betul isi dan visual seperti yang tepat sesuai target audiens mereka. Meskipun demikian, menulis buku anak-anak adalah proses yang bermanfaat dan sulit. 1. Audiens yang lebih besar Menurut Anda siapa yang membaca lebih banyak buku – anak-anak atau orang dewasa? Anak-anak lakukan! Asosiasi Penerbit Amerika melaporkan bahwa kategori anak-anak dan dewasa muda mengalami pertumbuhan terbesar dalam industri buku pada tahun 2014. Selain itu, anak-anak Amerika mencapai puncak keinginan mereka untuk membaca ada di kelas lima. Artinya, sejak mereka mulai membaca hingga lulus dari kelas lima, keinginan mereka akan buku terus meningkat. 2. Menghasilkan uang Jika beberapa orang berpikir bahwa tidak ada cukup uang untuk mencari nafkah di industri buku anak-anak, ini tidak benar. Meskipun mungkin memakan waktu cukup lama, penulis buku anak-anak memang memiliki keuntungan dalam hal penjualan. Sekolah dan perpustakaan sering membuat pesanan besar buku anak-anak. Ini terutama benar jika buku tersebut telah memenangkan penghargaan atau telah ditambahkan ke daftar bacaan tertentu. Ini menyajikan beberapa peluang pemasaran yang cukup besar bahkan untuk penulis yang menerbitkan sendiri. Bekerja pada tautan silang dengan blogger dan penggemar buku akan membuat buku Anda dikenali di internet, yang dapat diterjemahkan langsung menjadi penjualan. Anda bahkan mungkin bisa membuat orang mempromosikan buku Anda untuk Anda jika Anda memiliki marketplace buku dan memberikan tautan kepada afiliasi untuk digunakan untuk menjual buku Anda. 3. Bisa Diangkat untuk Film dan TV Ada begitu banyak film dan acara TV berdasarkan buku anak-anak. Banyak penulis bahkan memiliki buku mereka yang dipilih oleh studio. Meskipun itu tidak berarti gaji besar langsung, itu berarti bahwa ada kemungkinan cerita Anda ditayangkan kepada audiens melalui media tambahan seperti di TV atau Youtube. Pada akhirnya, menulis buku anak-anak adalah proses yang panjang dan menantang, tetapi Anda memiliki kesempatan untuk meningkatkan kehidupan anak muda di seluruh dunia. Ingat, Dengan membiasakan anak untuk mendengar cerita, akan lebih mudah meningkatkan minat baca anak saat besar nanti. Demikian ulasan tips membuat buku cerita yang menarik. Selamat menulis dan mencoba! Artikel Terkait Tips Mengembangkan Bakat Menulis Tips Menemukan Ide Menulis Buku Cara Jitu Menangkap Ide Tulisan 10 Tempat yang Cocok agar Produktif Menulis Tips Meningkatkan Budaya Menulis Buku Apakah Anda sedang atau ingin menulis buku? Dengan menjadi penulis penerbit buku Deepublish, buku Anda kami terbitkan secara GRATIS. Anda cukup mengganti biaya cetak. Silakan isi data diri Anda di sini. atau Anda bisa langsung Kirim Naskah dengan mengikuti prosedur berikut ini KIRIM NASKAH Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak tentang menulis buku, Anda dapat melihat artikel-artikel kami berikut Teknik Menulis Tata Letak Paragraf saat Menulis BukuTeknik Menulis Buku Biografi Agar Sesuai dengan NarasumberEmpat Fungsi Ilustrasi dalam Teknik Menulis Buku AjarTeknik Menulis Buku, dengan Membaca Teks KehidupanTeknik Menulis Buku Yang Menarik untuk Dibaca Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, tapi BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan fasilitas KONSULTASI MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara GRATIS disini!
bukucerita bergambar yang berguna untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa sekolah dasar kelas 1. Prosedur penelitian pengembangan mo-del Bord dan Gall dapat dijelaskan seba-gai berikut. Studi Pendahuluan Tahap studi pendahuluan dilaksa-nakan sebagai langkah awal untuk men-gembangkan media buku cerita ber-
freepik/gpointstudio Pengertian dan langkah membuat cerita bergambar. - Pada materi kelas 5 SD tema 4, kita akan belajar bersama tentang cerita bergambar, teman-teman. Sesuai dengan namanya, cerita bergambar dapat didefinisikan sebagai gambar yang memiliki alur atau cerita. Cerita bergambar adalah kombinasi dari gambar serta cerita yang banyak menarik minat anak-anak karena ilustrasi gambar yang menarik. Cerita bergambar ini dinilai tidak membosankan karena tidak hanya berisi tulisan saja seperti buku pada umumnya. Cerita bergambar ini umumnya dapat kita temui di buku pelajaran, buku cerita anak-anak, maupun komik. Kali ini Bobo akan memberikan penjelasan lengkap tentang pengertian, fungsi, dan langkah membuat cerita bergambar. Simak, yuk! Pengertian Cerita Bergambar Cerita bergambar adalah cerita yang dikemas dalam bentuk tulisan dan dilengkapi dengan gambar. Gambar merupakan visualisasi dari kalimat dan digunakan untuk memperjelas dan membuat alur cerita semakin jelas. Cerita bergambar disusun sesuai dengan tokoh, alur, setting, maupun amanat cerita, terutama jika gambar ditujukan untuk pendidikan anak-anak. Dalam cerita bergambar, perlu memperhatikan alur serta tema gambar agar dapat menarik perhatian anak-anak dan tidak membuatnya bosan. Baca Juga Cari Jawaban Kelas 5 SD Tema 2, Apa Saja Langkah-Langkah Membuat Gambar Cerita? Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya. PROMOTED CONTENT Video Pilihan
ContohGambar Cerita; 2. Novel Bergambar; 4. Buku Cerita Anak; Video liĂŞn quan; Sebelumnya sudah kita bahas soal-soal pada pembelajaran 4 halaman 110 111. Untuk menjawab soal dengan benar, baca terlebih dahulu teks dibawah ini. Berikut ini merupakan pengertian gambar cerita: Baca Juga: Cara Membuat Komik untuk Anak SD Kelas 5, Pahami
Unduh PDF Unduh PDF Menulis cerita anak membutuhkan imajinasi yang kuat dan kemampuan untuk melihat sesuatu dari sudut pandang anak-anak. Anda mungkin perlu menulis cerita anak untuk keperluan kelas atau proyek pribadi. Untuk menulisnya, mulailah dengan melakukan curah pendapat mengenai topik yang dirasa menarik bagi anak-anak. Setelah itu, tulislah cerita dengan bagian pembuka yang memukau, gunakan alur yang kuat, dan cantumkan moral cerita. Pastikan Anda juga menyempurnakan cerita setelah selesai menulis draf agar cerita tersebut dapat menarik para pembaca muda. 1 Kenali kelompok usia yang menjadi target pembaca Anda. Cerita anak sering kali ditulis untuk kelompok usia tertentu. Apakah Anda ingin menulis cerita untuk balita? Atau anak-anak yang sudah lebih tua? Cobalah cari tahu apakah target pembaca adalah anak-anak dengan kelompok usia 2-4, 4-7, atau 8-10 tahun. Penggunaan bahasa, nada/suasana, dan gaya cerita akan berubah berdasarkan kelompok usia yang menjadi target Anda. [1] Sebagai contoh, jika Anda menulis cerita untuk kelompok anak berusia 2-4 atau 4-7 tahun, Anda perlu menggunakan bahasa yang lebih sederhana dan kalimat yang sangat pendek. Jika Anda menulis cerita untuk kelompok anak usia 8-10 tahun, gunakan bahasa yang sedikit lebih kompleks dan kalimat yang lebih panjang dari empat atau lima kata. 2 Manfaatkan kenangan masa kecil sebagai inspirasi cerita. Pikirkan tentang kenangan masa kecil yang mengasyikkan, aneh, atau menakjubkan. Gunakan kenangan tersebut sebagai dasar cerita anak yang ingin ditulis. Sebagai contoh, mungkin Anda perlu mengalami hari yang aneh ketika duduk di bangku kelas 3 sekolah dasar. Anda bisa mengubah pengalaman tersebut menjadi cerita yang menghibur. Anda juga mungkin pernah berkunjung ke luar negeri ketika masih sangat kecil dan mendapatkan pengalaman/cerita dari kunjungan tersebut yang akan disukai oleh anak-anak. 3 Pilih satu objek biasa dan buatlah objek tersebut menjadi hal yang fantastis. Pilihlah aktivitas atau kejadian sehari-hari dan tambahkan unsur-unsur unik pada aktivitas/kejadian tersebut. Jadikan satu objek sebagai hal fantastis dengan memasukkan elemen aneh atau magis ke dalamnya. Gunakan imajinasi Anda untuk mencoba melihat hal tersebut dari sudut pandang anak-anak. [2] Sebagai contoh, Anda bisa memilih hal seperti kunjungan ke dokter gigi dan membuatnya fantastis dengan menghidupkan mesin-mesin yang digunakan di ruang praktek. Anda juga bisa memanfaatkan pengalaman pertama berkunjung ke laut sebagai ide cerita dan membuatnya fantastis dengan menampilkan sosok anak-anak yang menjelajahi lautan dalam. 4 Pilih tema atau ide cerita. Adanya tema utama pada cerita membantu Anda mendapatkan ide. Fokuslah kepada tema seperti cinta, kehilangan, identitas, atau persahabatan dari sudut pandang anak-anak. Pikirkan cara pandang anak terhadap tema yang dipilih, kemudian jelajahi tema tersebut lebih jauh.[3] Sebagai contoh, Anda bisa menelusuri tema persahabatan dengan berfokus kepada hubungan antara seorang anak perempuan dengan kura-kura peliharaannya. 5 Buatlah karakter utama yang unik. Terkadang, cerita anak bergantung kepada karakter utama yang unik dan bisa anak-anak kaitkan dengan dirinya sendiri. Pikirkan tentang jenis karakter yang tidak sering ditampilkan di cerita anak. Buatlah karakter yang unik menggunakan sifat-sifat anak atau orang dewasa yang menarik dan bisa Anda temukan di dunia nyata. [4] Sebagai contoh, Anda mungkin melihat bahwa tidak banyak cerita anak yang menampilkan sosok anak perempuan berkulit gelap atau dari etnis lain selain etnis/ras mayoritas sebagai karakter utama cerita. Anda bisa membuat karakter utama yang mengisi kekosongan tersebut. 6 Berikan satu atau dua sifat/tabiat yang menonjol pada karakter utama. Buatlah karakter utama tampak menonjol bagi pembaca dengan memberikan karakter fisik yang unik, seperti gaya rambut, jenis pakaian, atau gaya berjalan tertentu. Anda juga bisa memberikan kepribadian khusus pada karakter utama, seperti berhati baik, menyukai tantangan, dan cenderung mendapatkan masalah.[5] Sebagai contoh, Anda bisa menciptakan karakter utama yang selalu mengepang rambutnya dan terobsesi dengan kura-kura. Atau, Anda juga bisa menciptakan karakter utama yang memiliki bekas luka yang jelas di tangannya akibat terjatuh dari pohon. 7 Buatlah permulaan atau pembuka cerita. Buatlah alur cerita dalam enam bagian, dimulai dari eksposisi atau bagian perkenalan. Pada bagian ini, Anda memperkenalkan latar, karakter utama, dan konflik. Mulailah dengan menampilkan nama karakter dan menjelaskan tempat atau lokasi tertentu. Setelah itu, Anda bisa membuat garis besar keinginan atau tujuan karakter, serta rintangan atau masalah yang harus ia hadapi. [6] Sebagai contoh, Anda bisa menulis bagian perkenalan seperti Alkisah, ada seorang anak perempuan bernama Asri yang menginginkan hewan peliharan. Asri menemukan seekor kura-kura di telaga dekat rumahnya. 8 Tampilkan insiden yang memicu emosi/masalah awal konflik. Insiden ini merupakan kejadian atau keputusan yang mengubah atau memberikan tantangan pada karakter utama. Insiden ini bisa ditimbulkan/datang dari karakter lain. Jika mau, insiden juga bisa disebabkan oleh institusi/lembaga tertentu mis. sekolah atau tempat kerja, atau alam mis. badai atau tornado. Sebagai contoh, Anda bisa menampilkan insiden seperti Ibu Asri berkata bahwa ia tidak boleh memiliki hewan peliharaan karena tanggung jawabnya terlalu besar. 9 Tampilkan tahap kenaikan konflik rising action. Pada tahap ini, Anda mengembangkan karakter utama dan menelusuri hubungannya dengan karakter lain dalam cerita. Tunjukkan kehidupannya di tengah insiden yang ada. Jelaskan caranya menghadapi atau menyesuaikan diri dengan insiden yang terjadi. Sebagai contoh, Anda bisa menulis Asri menemukan seekor kura-kura dan menyembunyikannya di dalam tasnya. Ia membawanya ke mana pun secara diam-diam agar ibunya tidak tahu. 10 Tampilkan puncak konflik atau klimaks yang dramatis. Puncak konflik atau klimaks merupakan titik tertinggi dalam cerita. Pada tahap ini, karakter utama harus membuat keputusan atau pilihan besar. Tahap ini biasanya penuh dengan “drama” dan menjadi bagian paling menarik dalam cerita. Sebagai contoh, Anda bisa menulis klimaks cerita seperti Ibu asri menemukan kura-kura di dalam tasnya dan mengatakan bahwa ia tidak boleh memeliharanya. 11 Cantumkan tahap penurunan konflik. Pada tahap ini, karakter utama menghadapi hasil keputusannya. Ia mungkin perlu mengubah sesuatu atau membuat keputusan. Karakter utama juga bisa bergabung dengan karakter lain pada tahap alur ini. Sebagai contoh, Anda bisa menuliskan Asri dan ibunya bertengkar, dan kura-kura itu kabur. Setelah mengetahui bahwa kura-kura tersebut kabur, Asri dan ibunya segera mencarinya. 12 Akhiri cerita dengan resolusi. Tahap ini berfungsi untuk menutup cerita. Resolusi berfungsi untuk memberi tahu pembaca apakah karakter utama berhasil atau gagal mencapai tujuannya. Mungkin karakter utama di cerita Anda berhasil mendapatkan apa yang ia inginkan, atau justru berkompromi dengan dirinya sendiri setelah mengalami kegagalan. Sebagai contoh, Anda bisa menulis resolusi cerita seperti Asri dan ibunya menemukan kura-kura tersebut di telaga. Mereka kemudian melihat kura-kura tersebut berenang menjauh. 13 Bacalah contoh cerita anak. Dapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai genre ini dengan membaca contoh cerita anak yang sukses/terkenal. Cobalah baca cerita yang berfokus kepada demografi atau kelompok usia anak yang Anda jadikan sebagai target pembaca. Anda bisa membaca cerita-cerita seperti Bawang Merah, Bawang Putih Serial Kisah dari Taman Wortel oleh Neil Connelly Timun Mas dan Raksasa Hijau Kisah si Kancil dan Buaya Iklan 1 Buatlah bagian pembuka/perkenalan yang menarik. Mulailah dengan satu kalimat yang bisa langsung menarik perhatian pembaca. Gunakan gambaran unik mengenai karakter utama sebagai pembuka. Tunjukkan tindakan yang dilakukan karakter tersebut. Bagian pembuka harus menentukan suasana cerita dan memungkinkan pembaca untuk menebak cerita. [7] Sebagai contoh, Anda bisa melihat bagian pembuka cerita “Si Kecil dan Buaya” “Alkisah, si kancil yang cerdik sedang duduk dan bersantai di bawah pohon. Ia menikmati suasana hutan yang sejuk dan rimbun. Tiba-tiba, perutnya mulai keroncongan….” Bagian pembuka ini menampilkan sifat, suasana, dan elemen unik pada karakter “kancil”. 2 Gunakan bahasa yang berkaitan dengan pancaindra dan tampilkan banyak detail. Hidupkan karakter utama dengan berfokus kepada apa yang ia lihat, cium, sentuh, rasakan, dan dengar. Gunakan pula bahasa yang mencerminkan pengalaman indra tersebut agar para pembaca tetap tertarik kepada cerita Anda.[8] Sebagai contoh, Anda bisa menggambarkan latar cerita sebagai tempat yang “tenang dan sejuk” atau “panas dan berdebu”. Anda juga bisa menggunakan kata atau efek suara seperti “pecah”, “meledak”, atau “mendesing” agar para pembaca terhibur dengan cerita Anda. 3 Tambahkan rima pada cerita. Tarik perhatian para pembaca dengan menyisipkan kata berima pada cerita. Cobalah buat dua kalimat berima, dengan rima pada akhir dari setiap kalimat. Anda juga bisa memasukkan rima pada kalimat yang sama, seperti, “Ia menemukan intan berlian” atau “Gadis itu melihat bintang di langit petang”. [9] Anda bisa menggunakan rima sempurna. Dalam hal ini, dua kata yang berima memiliki bunyi vokal dan konsonan yang serasi. Sebagai contoh, kata “suka” dan “duka” dapat menjadi rima yang sempurna. Anda juga bisa menggunakan rima tak sempurna. Dalam hal ini, hanya bunyi vokal atau konsonan saja yang serasi. Sebagai contoh, kata “bumi” dan “sunyi” dapat menjadi pasangan rima tak sempurna karena hanya bunyi vokal “i” saja yang sesuai. 4 Gunakan repetisi atau pengulangan. Tonjolkan bahasa dalam cerita dengan mengulangi kata atau frasa kunci di sepanjang cerita. Pengulangan membantu para pembaca untuk tetap tertarik dan mengingat cerita yang ditulis. [10] Sebagai contoh, Anda bisa mengulang pertanyaan seperti “Di mana si pus?” di sepanjang cerita. Anda juga bisa mengulangi frasa seperti “Astaga!” atau “Akhirnya datang juga!” untuk menjaga alur atau “energi” pada cerita. 5 Cantumkan aliterasi, metafora, dan simile. Majas aliterasi mengacu pada penggunaan huruf konsonan yang sama pada setiap kata, seperti pada frasa “Kumba si Kucing Kumal” atau “Denting dawai Dewi”. Aliterasi dapat menjadi elemen yang menarik untuk menambahkan rima pada tulisan dan membuat cerita menarik bagi anak-anak. [11] Metafora mengacu kepada perbandingan dua hal. Sebagai contoh, Anda bisa mencantumkan metafora seperti “Bintang adalah mata dewa yang berkedip di langit.” Simile mengacu kepada perbandingan dua hal yang menggunakan kata sambung “seperti” atau “bagai”. Sebagai contoh, Anda bisa mencantumkan simile seperti “Ia bagaikan burung dalam sangkar emas.” 6 Buatlah karakter utama menghadapi konflik tertentu. Elemen penting dalam cerita yang baik adalah konflik. Pada tahap ini, karakter utama harus melewati rintangan atau masalah agar berhasil mendapatkan sesuatu. Tampilkan satu konflik saja yang konkret dan jelas untuk pembaca dalam cerita Anda. Karakter utama dalam cerita mungkin harus menghadapi masalah penerimaan oleh orang lain, masalah keluarga, atau masalah perkembangan fisiknya. [12] Konflik umum lainnya yang ditampilkan di cerita anak adalah rasa takut terhadap sesuatu yang belum diketahui, seperti pembelajaran keahlian baru, kunjungan ke tempat baru, atau pengalaman tersesat. Sebagai contoh, Anda bisa menampilkan karakter utama yang kesulitan untuk berbaur dengan teman-temannya di sekolah sehingga ia menjadikan seekor kura-kura sebagai sahabat terbaiknya. Anda juga bisa menampilkan karakter utama yang takut dengan ruang bawah tanah atau loteng di rumahnya dan belajar untuk melawan rasa takutnya tersebut. 7 Tampilkan moral cerita dalam cara yang menarik dan menginspirasi, tanpa terkesan “mengajari”. Kebanyakan cerita anak menampilkan akhir yang bahagia dan menginspirasi dengan moral cerita. Hindari pembuatan moral cerita yang terasa terlalu “berat” untuk anak-anak. Moral yang ditampilkan secara sepintas dirasa lebih efektif dan tidak terlalu “eksplisit” bagi para pembaca. [13] Cobalah tunjukkan moral cerita melalui tindakan karakter. Sebagai contoh, Anda bisa menampilkan karakter Asri dan ibunya berpelukan di pinggir telaga ketika si kura-kura berenang menjauh. Tindakan ini dapat mencerminkan moral cerita berupa pencarian dukungan emosional melalui keluarga, tanpa memberi tahu pembaca secara eksplisit mengenai moral cerita itu sendiri. 8 Buatlah ilustrasi untuk cerita Anda. Kebanyakan buku cerita anak dilengkapi dengan ilustrasi untuk menghidupkan cerita secara visual. Anda bisa mencoba membuat sendiri illustrasi cerita atau menyewa jasa ilustrator. [14] Pada banyak buku cerita anak, ilustrasi yang ditampilkan memiliki setengah peran penting dalam menyampaikan cerita kepada pembaca. Anda bisa menampilkan detail karakter seperti pakaian, gaya rambut, ekspresi wajah, dan warna pada ilustrasi cerita. Biasanya, ilustrasi untuk buku anak dibuat setelah cerita selesai ditulis. Dengan cara ini, ilustrator bisa menggambarkan berdasarkan konten di setiap adegan atau baris cerita. Iklan 1Bacalah cerita dengan lantang. Setelah selesai menulis draf, bacakan draf tersebut dengan lantang kepada diri sendiri. Dengarkan bunyi atau cerita tersebut. Perhatikan apakah ada penggunaan bahasa yang terlalu rumit atau tinggi bagi kelompok usia target pembaca. Perbaiki cerita agar mudah dibaca dan diikuti oleh anak-anak. 2Tunjukan cerita yang ditulis kepada anak-anak. Dapatkan umpan balik dari kelompok usia target pembaca. Mintalah adik, anggota keluarga yang masih kecil, atau anak-anak di sekolah Anda untuk membaca cerita yang Anda tulis dan memberikan tanggapan. Sesuaikan cerita dengan tanggapan yang diberikan agar cerita lebih menarik dan mudah dipahami/dikaitkan dengan anak-anak. [15] 3Revisi panjang dan kejelasan cerita. Baca kembali draf dengan hati-hati dan pastikan cerita tidak terlalu panjang. Biasanya, cerita anak yang paling efektif adalah cerita yang singkat dan tidak bertele-tele. Kebanyakan cerita anak terdiri atas teks yang sangat singkat. Meskipun singkat, teks pada cerita dimanfaatkan sebaik mungkin untuk menyampaikan cerita. 4 Cobalah terbitkan cerita yang Anda tulis. Jika Anda menyukai cerita yang ditulis, Anda bisa mengirimkannya ke penerbit buku anak. Buatlah surat pengajuan cerita anak yang Anda tulis dan kirimkan ke editor atau pihak penerbit. Anda juga bisa mencoba menerbitkan sendiri buku yang ditulis dan menjualnya kepada para pembaca melalui internet. Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?
Karyagambar cerita banyak kita temui pada buku cerita, terutama buku cerita bergambar dan komik. Pembahasan kunci jawaban tema 2 kelas 5 sd/mi halaman 98 dan 99. Membuat gambar cerita dari dongeng petani yang baik hati kelas 3 sd · bdr kelas 3 sd | september 6, 2021 september 6, 2021.
Cerita bergambar merupakan perpaduan antara gambar dan teks yang berbaur menjadi satu kesatuan yang mengandung keindahan dan cerita yang bermakna. Berikut adalah langkah-langkah dan tips membuat cerita bergambar a. Rancang artinya adalah membuat sketsa ide di atas lembaran-lembaran kertas berukuran kecil, berupa story board yang menggambarkan tata letak gambar dan teks sebelum dibuat sketsa dalam ukuran buku jadi. b. Komunikasi artinya tujuan dari gambar adalah memperjelas dan menambah bunyi teks, jelaskan apa yang ingin anda sampaikan dengan gambar, serta hindari penambahan ornamen dan adegan yang berlebihan dan tidak terdapat dalam teks. c. Komposisi artinya variasi gambar dalam halaman, serta perhatikan point of interest dalam gambar yaitu posisi dimana arah pandangan pembaca akan tertuju. d. Karakter dapat berupa manusia maupun hewan. e. Konsisten artinya karakter tokoh beserta pemandangan sekitarnya tetap konsisten. Kemiripan karakter harus tetap terjaga meski dalam berbagai pose. f. Detail yaitu gambar yang memperkaya ilustrasi namun jika terlalu banyak juga akan menganggu, gunakan gambar detail dengan bijak dan tetap fokus pada adegan dan karakter di dalamnya. g. Style yaitu gaya ilustrasi dan media yang digunakan adalah pilihan, yang penting untuk diingat bahwa tujuan utama buku bergambar yang akan dibuat adalah mengomunikasikan cerita dan mencuri perhatian target audiens. 10. Cerita Rakyat a. Definisi cerita rakyat Cerita rakyat adalah cerita yang berasal dari masyarakat dan berkembang dalam masyarakat pada masa lampau yang menjadi ciri khas setiap bangsa yang memiliki kultur budaya yang beranekaragam mencakup kekayaan budaya dan kekayaan yang dimiliki masing-masing bangsa. Pada umumnya cerita rakyat mengisahkan tentang suatu kejadian disuatu tempat atau asal muasal suatu tempat. Tokoh-tokoh yang muncul dalam cerita rakyat umunmya diwujudkan dalam bentuk binatang manusia maupun dewa. Cerita rakyat menjadi bagian dari kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki setiap bangsa. Jika digali dengan sungguh-sungguh, negeri kita sebenarnya berlimpah ruah cerita rakyat yang menarik. Bahkan sudah banyak yang menulis ulang dengan versi mereka masing-masing. Cerita rakyat juga merupakan suatu unsur kebudayaan nasional yang masih hidup dan berkembang disuatu daerah. Peranan cerita rakyat dalam masyarakat tidak perlu diasingkan lagi mengingat pentingnya nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya peranannya anatara lain sebagai penunjang perkembangan bahasa daerah, penunjang perkembangan bahasa, dan sastra Indonesia, pengungkap alam pikiran beserta sikap, dan nilai-nilai kebudayaan masyarakat pendukungnya. Cerita rakyat dapat diartikan sebagai ekspresi budaya suatu masyarakat melalu bahasa tutur yang berhubungan langsung dengan berbagai aspek budaya susunan nilai sosial masyarakat tersebut. Dahulu, cerita rakyat diwariskan secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya secara lisan. Dongeng rakyat atau legenda dapat dijadikan sebagai wadah untuk menyatakan harapan mereka mengenai kehidupan. Dongeng rakyat atau legenda mencerminkan ritual, kebiasaan, adat istiadat serta tradisi dari masyarakat. Hubungan kekeluargan, keyakinan dan ritual suku dicerminkan dalam karakter pada dongeng rakyat atau legenda pada zaman itu. Dongeng rakyat atau legenda diwariskan secara lisan dari generasi ke generasi. Bercerita dan mendongeng adalah kegiatan yang bermanfaat untuk tumbuh kembang otak anak. b. Ciri-ciri Cerita Rakyat Disampaikan turun temurun, tidak diketahui siapa yang pertama kali membuatnya, kaya akan nilai-nilai luhur, bersifat tradisional, memiliki banyak versi dan variasi, mempunyai bentuk-bentuk klise dalam susunan atau cara pengungkapkannya, bersifat anonim artinya nama pengarang tidak ada, berkembang dari mulut ke mulut, dan cerita rakyat sering disampaikan secara lisan Danandjaya, 2007 3. c. Macam-macam Cerita Rakyat 1. Fabel atau cerita binatang yaitu sebuah cerita rakyat yang tokoh pelakunya berupa binatang, dan binatang tersebut bisa berperilaku seperti manusia. Misalnya kancil yang cerdik dan serigala yang licik. 2. Legenda yaitu sebuah cerita yang berisi tentang asal-usul terjadinya suatu tempat, misalnya ausul danau Toba. 3. Mite adalah sebuah cerita yang berisi dewa dewi atau cerita sifatnya sakral dan penuh mistis misalnya kisah Nyi Roro Kidul. 4. Sage yaitu sebuah cerita yang isinya mengandung unsur sebuah sejarah, misalnya Rarajongrang. 5. Epos yaitu sebuah cerita kepahlawanan, misalnya Ramayana dan Mahabarata. 6. Cerita jenaka yaitu sebuah cerita yang menceritakan sebuah kebodohan atau sesuatu yang lucu, misalnya cerita Si Kabayan. d. Beberapa Contoh Cerita Rakyat Indonesia yang kaya akan cerita rakyat di setiap daerah dari sabang sampai merauke sudah tak asing lagi di telinga kita, beberapa cerita rakyat yang ada di Indonesia sudah dikemas dalam bentuk buku bergambar yang menarik perhatian anak-anak. Beberapa contoh cerita rakyat sebagai berikut a. Asal Mula Nama Kota Balikpapan Cerita rakyat ini berasal dari Kalimantan Timur dengan judul asal mula nama Kota Balikpapan, buku cerita rakyat ini dirancang oleh Thio Dhamma Kusuma, seorang mahasiswa Desain Komunikasi Visual Universitas Kristen Petra Surabaya. Dalam perancangannya iya menggunakan gaya visual manga untuk mengkomunikasikan ilustrasi cerita yang dikombinasikan dengan unsur-unsur daerah Indonesia yang menarik, dengan menonjolkan karakter utama dalam cerita agar anak-anak mampu mengingatnya. Dalam perancangan buku ini iya berharap agar buku cerita rakyat ini dapat mendidik anak-anak melalui pesan moral yang terkandung dalam isi cerita. Adapun kekurangan dari buku cerita rakyat ini adalah penampilan ilustrasi ceritanya menggunakan gaya manga dengan karakter tokoh dewasa yang tidak cocok dengan karakter anak-anak, selain itu penampilan layout yang masih sangat sederhana disertai dengan teks yang panjang membuat anak-anak bosan untuk membacanya. Gambar Buku Cerita Asal Mula Kota Balikpapan foto Sri Wulandari, Mei 2017, Samsung Galaxy b. Adaptasi Legenda Lutung Kasarung Lutung Kasarung adalah sebuah cerita yang sangat terkenal di kalangan masyarakat Sunda, Jawa Barat Indonesia. Cerita ini mengisahkan perjalanan Sanghyang Gurumida dari kahyangan ke bumi dalam wujud seekor lutung, yaitu kera hitam berekor panjang. Ketika sampai di bumi iya tersesat di tengah lautan, itulah sebabnya iya dipanggil Lutung Kasarung yaitu kera yang tersesat. Di hutan iya bertemu dengan seorang putri bernama Purbasari, meskipun berwujud seorang Lutung namun iya berhasil menikahi Putri Purbasari. Buku cerita rakyat ini dirancang oleh Margaretta Nia Winata seorang mahasiswi Desain Komunikasi Visual Universitas Kristen Petra Surabaya. Buku ini berisikan adaptasi cerita Lutung Kasarung yang latarnya telah diubah menjadi lebih moderen, dengan tampilan gaya pop-up serta menggunakan dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Penggambaran gaya visualnya menggunakan gaya manga. Adapun kekurangan dari buku ini adalah penggunaan dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dimana target audiensnya adalah anak-anak unsia 8-12 tahun yang belum fasih dalam bahasa inggris, selain itu buku yang di tampilkan dalam bentuk pop-up sangat besar kemungkinan akan cepat rusak tanpa panduan dan arahan dari orang tua. Gambar Buku Cerita Legenda Lutung kasarung foto Sri Wulandari, Mei 2017, Samsung Galaxy c. Asal Usul Nama Pamboang Cerita rakyat ini berasal dari Sulawesi Barat. Tiga orang pemuda dari Kampung Benua, berniat memperluas permukiman dan ladang penduduk, termasuk membangun pelabuhan agar masyarakat lebih makmur. Mereka diberi gelar I Lauase, I Lauwella, dan I Labuqang. Gelar tersebut didapat sesuai dengan bidang yang mereka kerjakan dalam mewujudkan keinginan mereka itu. I Lauase bertugas membuka hutan menjadi ladang dengan menggunakan wase, yaitu sejenis kapak. I Lauwella bertugas membabat dan membersihkan wella atau rumput laut di pantai untuk dijadikan tempat perdagangan. Sementara itu, I Labuqang bertugas meratakan tanah di pantai yang berlubang-Iubang, karena ulah buqang atau kepiting. Gaya visual yang di gunakan dalam cerita ini adalah gaya kartun dengan penggunaan warna-warna cerah, namun gaya layout dalam buku ini digambarkan dalam bentuk buku komik yaitu ilustrasi yang disertai dengan balon-balon tulisan. Kelemahan dari buku ini adalah penggambaran visual objek dalam cerita yang menampilkan tokoh utamnaya dengan karakter yang mirip, sehingga susah untuk membedakan antara tokoh yang satu dengan yang lainnya. Gambar Buku Cerita Asal Usul Nama Pambonan foto Sri Wulandari, Mei 2017, Samsung Galaxy d. Cerita Rakyat Ande-Ande Lumut Ande-Ande Lumut merupakan cerita rakyat yang berasal dari Jawa. Dalam ceritanya dikisahkan Ande-Ande Lumut adalah nama samaran seorang pangeran yang bernama asli Panji Asmarabangun dari kerajaan Jenggala. Menurut cerita, Panji Asmarabangun melakukan penyamaran karena ingin mencari istrinya yang telah pergi meninggalkan istana. Gambar Ilustrasi cerita Ande-Ande Lumut sumber Maret, 2017 e. Kisah Ajisaka dan Asal Mula Aksara Jawa Merupakan salah satu peninggalan budaya yang tak ternilai harganya. Bentuk aksara dan seni pembuatannyapun menjadi suatu peninggalan yang patut untuk dilestarikan. Pada zaman dahulu kala, di Desa Medang Kawit, Desa Majethi, Jawa Tengah. Hidup seorang kesatria bernama Ajisaka. Dia seorang tampan dan memiliki ilmu yang sangat sakti. Ajisaka memiliki dua orang punggawa bernama Dora dan Sembada. Mereka berdua setia menemani Ajisaka. Suatu hari, Ajisaka ingin pergi berkelana, bertualang meninggalkan Pulau Majethi. Kemudian Ajisakapun pergi bersama dengan Dora. Sedangkan Sembada tetap tinggal di Pulau Majethi. Sebelum pergi Ajisaka berpesan kepada Sembada untuk menjaga keris pusaka Ajisaka dan membawanya ke Pegunungan Kendeng. Gambar Ilustrasi cerita Ajisaka dan Asal Mula Aksara Jawa sumber internet, Maret, 2017 f. Kisah Asal Mula Danau Toba Cerita ini berasal dari Sumatra Utara dikisahkan hiduplah seorang pemuda pengembara, ia mengembara ke berbagai negeri. Pada suatu hari, sampailah ia disuatu tempat yang alamnya sangat indah dan subur. Di sekitar tempat itu terdapat sebuah sungai yang jernih airnya. Pemuda itu tertarik untuk menetap di tempat itu. Dan ahirnya iapun membangun sebuah rumah sederhana tidak jauh dari sungai. Gambar Ilustrasi Cerita asal Mula Danau Toba sumber internet, Maret, 2017 B. Kajian Teori 1. Karampuang a. Lokasi Komunitas adat Karampuang terletak di Dusun Karampuang Desa Tompobulu Kecamatan Bulupoddo Kabupaten Sinjai. Daerah ini sebenarnya bertetangga dengan Desa Bana Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone. Kabupaten Sinjai adalah salah satu 23 Kabupaten dalam Provinsi Sulawesi Selatan yang terletak di pantai Timur bagian selatan jazirah Sulawesi Selatan. Jaraknya sekitar 223 km dari Kota Makassar. Kabupaten sinjai memiliki luas 819,96 km, terdiri dari delapan kecamatan definitif dengan jumlah desa sebanyak 63 buah, 13 kelurahan definitif, 6 buah desa/kelurahan persiapan dan 323 buah dusun/lingkungan. Melihat kondisi alamnya dapat dikatakan bahwa daerah ini memiliki tiga dimensi karena meliputi alam pegunungan, alam pantai, dan pulau-pulau. Letak wilayah antara 5° sampai 5° Lintang Selatan dan antara 199° sampai 120°1000°, Bujur Timur Badan Pusat Statistik Kabupaten Sinjai, 2013. Dusun Karampuang terletak di wilayah -5° 6° LS, +120° 6° khusus kondisi geografis Karampuang terletak di atas pegunungan dengan ketinggian sekitar 618 meter di atas permukaan laut dengan curah hujan 75 mm dan suhu udara rata-rata 23° C. Jarak dari pusat kota Sinjai sekitar35 Km, untuk mencapai kampung ini dapat menggunakan roda dua dan empatmelalui jalan beraspal yang sempit di lereng-lereng gunung dengan tikungan yang tajam. Kondisi geografis ini memungkinkan masyarakat lebih banyak mencari penghidupan disektor perkebunan. Gambar Akses Jalan Menuju Rumah Adat foto Sri Wulandari, Mei 2017, Samsung Galaxy b. Sejarah Karampuang Terbentuknya dusun karampuang tidak terlepas dari kehadiran sosok tidak dikenal di puncak sebuah bukit yang dikenal dengan Batu Lappa dan sangat dikeramatkan hingga kini yang dalam khasanah sejarah dan budaya Sulawesi Selatan dikenal dengan To Manurung. To artinya orang sedang Manurung artinya yang turun atau tiba-tiba muncul dan tak diketahui asal-usulnya. To Manurung sebagai sosok yang tidak dikenal tersebut membangkitkan kekaguman tersendiri dari seluruh warga yang datang menyaksikan sosok tak dikenal tersebut. Begitu kharismatiknya pada saat warga berbondong-bondong ke tempat kehadiran To Manurung tersebut, bulu kuduk warga merinding dan secara spontan merasakan karampulue yang artinya berdiri bulu roma. Kata karampulue akhirnya dijadikan menjadi nama Karampuang. Seiring dengan perjalanan waktu, kata karampulue menjadi Karampuang karena tempat tersebut sering digunakan sebagai tempat persinggahan raja-raja atau bangsawan Bone atau sering di panggil Puang serta bangsawan Gowa yang sering disapa dengan Karaeng. Perpaduan dua nama Puang dan Karaeng akhirnya karampulue menjadi Karampuang. To Manurung pertama ini akhirnya di daulat untuk menjadi pemimpin masyarakat Karampuang dan mencetak beberapa sawah yang menjadi mata pencaharian utama masyarakat setempat hingga kini. Masa pemerintahan To Manurung ini sangat singkat karena tiba-tiba saja lenyap ditempat pertama kali dia dilihat oleh masyarakat dengan meninggalkan pesan yang sangat mendalam “eloka tuo tea mate, eloka madeceng tea maja yang artinya saya ingin hidup dan tak mau mati, saya ingin kebaikan dan menghindari kejelekan” pesan ini diterjemahkan oleh warga bahwa dia ingin bahwa apa yang telah ia lakukan tetap dilestarikan dan kelak menjadi modal utama masyarakat Muhannis, 2013 80-82. c. Sosial Budaya Sebagai masyarakat adat yang tetap lestari hingga kini, kehudupan sosial dan budaya Karampuang diatur berdasarkan hukum adat yang diturunkan turun-temurun melalui pesan tertulis yang disebut Lontara. Kehidupan sosial di Karampuang, menurut beberapa penulis atau peneliti sebelumnya mengatakan masih sangat tertutup, hal ini juga yang menjadi tantangan bagi penulis untuk mendapatkan informasi yang lebih rinci tentang Karampuang. Masyarakat ataupun komunitas adat Karampuang dalam melengkapi peran adat tentunya dibutuhkan perangkat-perangkat adat yang bertugas untuk mempertahankan tradisi leluhur. Dalam menjalankan tugas yang telah digariskan oleh adat, perangkat adat yang dimaksud adalah sosok yang ditokohkan dan dipercaya untuk menjalankan tradisi leluhur. Untuk tugas ini masyarakat karampuang menyerahkan sepenuhnya kepada Tomatoa, Gella, Sandro, dan Guru. Keempatnya disebut “Eppa alliri tettepona hanuae” yang digambarkan dengan ungkapan dalam lontarak “Api tetteng Arung, tana tudang Ade, anging rekko Sanro, wae suju Guru” empat unsur kehidupan yakni api, tanah, udara, dan air keempat tokoh tersebut diikat dalam sebuah sumpah untuk menjalankan tugas dengan jujur dan sebaik-baiknya. Dengan demikian untuk menunjang kelagsungan hidup dan kesejahteraan perangkat adat di atas maka mereka berhak mengelolah galung arajang yang juga biasa disebut sebagai galung hara-hara dan dikerjakan secara gotong royong. Kepatuhan masyarakat demi kesejahteraan perangkata adatnya tergambar pada saat pengolahan dan penanaman pada galung arajang dimana masyarakat tidak bersedia menanami sawahnya sebelum galung arajang ditanami oleh masyarakat demikian pula pada saat panen. Dalam menjalankan tugas sebagai pemangku adat mereka tidak boleh diganti begitu saja. Jabatan mereka berlaku seumur hidup. Kecuali melakukan pelanggaran yang berat terhadap kemuliaan adat sebagai jabatan adat, maka jabatannya tidak mutlak diwariskan kepada anaknya melainkan boleh pada saudara-saudaranya, pamannya serta kerabatnya. Jabatan Tomatoa, Gella dan Guru harus dijabat oleh pria sedangkan Sanro harus dijabat oleh wanita. Komunitas adat Karampuang memiliki beberapa upacara adat yang terbagi dalam empat kategori besar dengan masing-masing memiliki penanggung jawab. Dalam pesan leluhurnya ada ungkapan yang mengatakan “Mappogau hanua Arungge, mabbissa lompui Gellae, makkaharua Sanroe, mattula balai Gurue” Seorang pemimpin dalam tradisi masyarakat adat Karampuang adalah panutan dari seluruh warganya yang disebut ana’. Untuk itu dalam radisi adat Karampuang pemimpin yang dipilih mempunyai kriteria khusus. Kriteria itu adalah Muhannis, 201348 1 Mabbali panggara telah menikah 2 Maumuru cukup umur, sekitar 35 tahun 3 Paisseng ri ade paham dengan adat 4 Nacoe tau berwibawa 5 Temmakara-kara tidak sedang berperkara 6 Mappalece membujuk Berikut adalah struktur lembaga adat karampuang yang dibagi menjadi empat tokoh adat dengan untuk menjadi pengganti d yang berbeda-beda Marson Maizi, 2013 23. a Tomatoa Arung to matoa menempati urutan pertama dalam struktur adat Karampuang. Arung adalam menjalankan fungsinya sebagai to Matoa didampingi oleh seorang Ana Malolo, yakni sebagai pabbicara dan juga merupakan putra mahkota atau pattoa. Kedudukan sebagai pattoa bukanlah mutlak untuk menjadi pengganti dari Arung, tetapi hanya sebagai juru bicara dari Arung. b Gella atau Perdana Mentri Jabatan kedua di duduki oleh Gella. Dalam menjalankan jabatan ini, selain sebagai pelaksana adat masih ada dua jabatan penting yang merupakan bagian tugas yakni sebagai Makkuasa ri tana rakko dan laritana. Sebagai makkuasa ri tana rakko, Gella bertugas untuk menyelesaikan persoalan rumah tangga, perselisihan, gotong royong. Sedangkan sebagai lari tana, Gella harus mengadili perkara yang berhubungan dengan tanah, seperti sengketa tanah pemukiman atau tanah milik warga. Dalam mengadili perkara Gella tidak berhak untuk memutuskan siapa pemenang atau kalah dalam perkara. Semua itu adalah wewenang penuh dari To Matoa. Namun demikian, Gella dalam menjalankan fungsinya sebagai jaksa, maka dia selalu berupaya untuk tidak sampai perkara ini diputuskan oleh To Matoa. Olehnya itu Gella hanya berupaya untuk mendamaikan. Adapun Gella yang pernah menjalankan jabatan ialah Salaka, Takkuru, To Baco, To Lebu, Tenreng, Nyoma, Sanro. Pada saat ini yang menjabat ialah Puang Manga. c Sanro Jabatan yang paling penting dalam hal yang sifatnya ritual ditangani oleh Sanro, dimana diyakini sangat berperan memiliki kemampuan berhubungan dengan arwah leluhur bagi masyarakat setempat, Sanro diyakini sebagai figur yang dapat menghubungkan seluruh pendukung budaya Karampuang dengan leluhurnya. Dengan segala kemampuannya, Sanro juga diyakini mampu mengetahui keberhasilan dan kegagalan panen berikutnya. Secara garis besar tugasnya disebut dengan makkaharu, yakni sebagai pemimpin upacara adat seperi mabbissa loppo, pappole hajja, mappalesso ase, mappatinro bine, mappogau hanua dan ballisumange. Sanro sebagai pemimpin ritual selalu dijabat oleh wanita yang saat ini dijabat oleh Puang Jenne, sebelumnya dijabat oleh puang Ceba, Itimo, Sani dan Lumu. d Guru Dalam kehidupan bermasyarakat, hadirnya sebuah bencana tidak dapat dielakkan. Untuk itu maka diperlukan peranan Guru yang dalam tugas adatnya disebut mattola bala. Guru adalah tokoh yang bertugas untuk menjauhkan Karampuang dari bencana melalui doanya yang diakui makbul. Selain mattola bala, Guru juga bertugas untuk memimpin upacara keagamaan seperi maulid dan lebaran. Jabatan Guru mula-mula dijabat oleh Battara Guru, Puang Urekkeng, Hajji Tadang, Cimbo, Karang, Puang Mading, Puang Ruma dan Puang Kacong. Selain empat jabatan diatas, pada dasarnya terdapat beberapa jabatan lain yang takkalah pentingnya yaitu, ana malolo Arung dan ana malolo Gella yang bertugas membantu Tomatoa dan Gella dalam menyampaikan keinginan-keinginan Tomatoa dan Gella kepada masyarakat luas dan juga berfungsi sebagai hakim dalam memutuskan sebuah perkara dalam masyarakat adat. Jabatan-jabaan lain, terutama pada saat pelaksanaan upacara mappigau sihanua, upacara ini merupakan pesta adat terbesar di Kabupaten Sinjai. d. Upacara Adat Mappogau Sihanua Upacara adat mappogau hanua pesta kampung adalah merupakan suatu upacara adat terbesar yang dilaksanakan setiap tahun oleh masyarakat pendukung kebudayaan di Karampuang. Upacara tersebut berlangsung sangat meriah, diikuti oleh ribuan orang dan dipusatkan dalam kawasan adat. Upacara tersebut berlangsung dalam beberapa tahapan. Dalam proses adat mappogau hanua yang berdimensi sangat luas dan memiliki makna yang bermacam-macam pula, maka pelaksanaannya juga melibatkan jabatan-jabatan lain dalam pelaksanaannya. Arung atau Tomatoa hanya memimpin ritual tertinggi yakni di dalam emba Marson Maizi, 201324. Adapun urutan-urutan pelaksanaan upacara adat mappogau hanua adalah sebagai berikut 2. Mabbahang adalah musyawarah adat yang melibatkan seluruh komponen masyarakat. Inti acara ini adalah mattanra esse yakni menemukan hari H pelaksanaan upacara adat. Dalam penentuan hari, hanya ada dua hari yang dianggap baik yakni hari senin dan kamis sesuai dengan perhitungan adat mereka. 3. Mappatoa adalah sebuah ritual permohonan izin atau restu untuk melaksanakan upacara adat yang tergolong akrab ini. 4. Mabbaja-baja adalah kewaiban seluruh warga untuk membersihkan pekarangan rumah, membersihkan sekolah, pasar, jalanan, sumur, dan yang paling penting adalah lokasi upacara. 5. Menre’ ri bulu adalah ritual yang dilaksanakan di atas gunung dengan diawali prosesi yang rumit. Malam hari menjelang pelaksanaan sudah dinyatakan siap termasuk makanan yang akan disantap oleh para tamu yang datang. 6. Mabbali sumange’ ritual ini bisa juga disebut dengan massulo beppa adalah suatu acara dimana masyarakat setempat menyiapkan kue tradisional yang dibuat khusus, serta menyiapkan daun-daunan untuk pembuatan obat tradisional kepada seluruh warga pendukung kebudayaan tersebut. 7. Malling yaitu tahapan terakhir dari upacara adat ini disebut dengan malling atau berpantang yang dimulai tiap hari setelah acara bali sumange. Gambar Ritual Adat Mappogau Hanua sumber Mei 2107 Gambar Ritual Adat Mappogau Hanua Sumber Mei 2017 Pesta adat mappogau hanua secara garis besar adalah untuk mengenang leluhur mereka, sebagai bagian dari kehidupan kepetaniannya. Persembahannya yang dilakukan oleh mereka adalah suatu upaya mendekatkan diri mereka kedalam sukma leluhurnya yang memberikan suatu tanah yang subur, yang menuntun mereka dalam kehidupannya, adapun nilai-nilai yang terkandung dalam upacara mappogau hanua adalah sebagai berikut Muhannis, 2013 68 1 Nilai solidaritas/persatuan Sebagai suatu pesta yang sangat meriah dan membutuhkan waktu lama,
DPneDs. nnfe4c8gi8.pages.dev/378nnfe4c8gi8.pages.dev/12nnfe4c8gi8.pages.dev/50nnfe4c8gi8.pages.dev/304nnfe4c8gi8.pages.dev/253nnfe4c8gi8.pages.dev/377nnfe4c8gi8.pages.dev/90nnfe4c8gi8.pages.dev/271nnfe4c8gi8.pages.dev/177
cara membuat buku cerita bergambar